Gunungmaskab.go.id – Kuala Kurun – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) bekerjasama dengan Bunda PAUD Kabupaten Gumas gelar Sosialisasi Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan dan Upaya Pencegahan Kenakalan Remaja, kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Inspektorat Kabupaten Gumas, Senin (17/07/2023)
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Bunda PAUD Kabupaten Gumas Mimie Mariatie Jaya Samaya Monong selaku Nara Sumber, didampingi oleh Ketua Bidang Pendidikan DWP Kabupaten Gumas Simingambun Rodi Aristo Robinson, dan Wakil Ketua III DWP Kabupaten Gunung Mas Kristina Asi Dihel serta peserta didik dan orang tua peserta didik.
Dalam sambutan Ketua DWP Kabupaten Gumas Ibu Susie Andrianie Richard sekaligus membuka dengan resmi dibacakan oleh Ibu Kristina Asi Dihel menyampaikan “Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana telah tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, oleh sebab itu untuk mewujudkan proses transisi PAUD ke SD yang menyenangkan pemerintah menghilangkan tes Calistung (Baca, Tulis dan Berhitung) dari proses penerimaan peserta didik baru berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Pembelajaran pada satuan PAUD dan SD kelas awal dilaksananakan masa perkenalan bagi peserta didik selama 2 minggu pertama dengan menerapkan pelajaran yang membangun pada pengenalan nilai agama dan budi pekerti serta pemaknaan terhadap belajar yang positif,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama Bunda PAUD menyampaikan dalam materi paparannya bahwa transisi PAUD ke SD dimulai sejak tahun ajaran baru karena terdapat miskonsepsi praktik pembelajaran pada PAUD dan SD masih sangat kuat di masyarakat dimana Calistung dianggap sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar dan diterapkan sebagai salah satu syarat masuk SD. Untuk itu membangun kemampuan pada anak perlu dilakukan secara bertahap dan dalam cara yang menyenangkan agar manfaat baik dari pembelajaran tercapai dengan mengakhiri miskonsepsi tentang pembelajaran diantaranya dengan memberlakukan proses belajar-mengajar di PAUD dan pendidikan dasar kelas awal harus selaras dan berkesinambungan, dimana anak memiliki hak untuk dibina agar mendapatkan kemampuan fondasi yang holistik bukan hanya kognitif melainkan juga kematangan emosi, kemandirian, kemampuan berinteraksi, dan lainnya. Dan juga kemampuan dasar literasi dan numerasi dibangun mulai dari PAUD, namun secara bertahap dan dengan cara yang menyenangkan.
Lanjutnya “Yang tak kalah penting adalah upaya pencegahan kenakalan remaja yang diakibatkan oleh krisis identitas, karena dengan perubahan fisik dan psikologis remaja cenderung tidak mengetahui jati diri mereka. Ketidakmampuan remaja dalam mengenali dirinya mendorong mereka untuk melakukan segala hal yang mereka belum mereka rasakan dan ketahui. Penyebab lainnya yaitu kurangnya pemahaman agama, kurangnya perhatian dan kasih sayang, memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi, stress dan pembuktian harga diri,” terangnya.
Untuk itu orang tua sangat berperan penting dalam mencegah kenakalan remaja diantaranya dengan menjalin hubungan yang baik dengan anak dengan menerapkan aturan dan batasan, mengawasi dimana dan dengan siapa anak berada, mengajarkan anak cara mengatur perilaku yang baik, memberi dukungan kepada anak dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman orang tua tentang perkembangan remaja.
Kegiatan diakhiri dengan penyerahan bantuan peralatan sekolah untuk anak peserta didik yang hadir, bantuan diserahkan langsung oleh Bunda PAUD Kabupaten Gumas Mimie Mariatie Jaya Samaya Monong.