by Muhammad Fiqri Baihaqi | Oct 15, 2018 |
Gunung Mas – Sebanyak 20 orang guru Bahasa Inggris yang berasal dari berbagai Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) di wilayah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) mengikuti Pelatihan Peningkatan Kompetensi yang dipusatkan di Aula BP3D setempat, 10-15 Oktober.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) HM Rusdi dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kabid Pembinaan Ketenagaan Martono mengatakan, pelajaran Bahasa Inggris merupakan pelajaran yang sangat penting bagi para peserta didik, karena pelajaran ini masuk di dalam Ujian Nasional (UN).

FOTO /// Seorang peserta pelatihan saat melakukan praktek di SMPN 6 Kurun.
“Dengan mendapat pelatihan Peningkata Kompetensi Guru Bahasa Inggris ini, kita harapkan para guru yang menjadi peserta dapat meningkatkan kompetensi sebagai tenaga pendidik yang berkualitas,” katanya saat membuka kegiatan.
Ada beberapa tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini. Diantaranya, para guru yang mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi diharapkan dapat menyusun rencana pembelajaran, nilai siswa dalam menghadapi UN dapat lebih baik, dan siswa dapat menguasai bahasa Inggris, paling tidak secara pasif.
Ditambahkan olehnya, program ini merupakan program corporate social responsibility (CSR) dari PT Berkala Maju Bersama (BMB) dan PT Jaya Jadi Utama (JJU) bekerjasama dengan Disdikbud Kabupaten Gumas.
“Ini sangat membantu dalam hal pembiayaan, yang belum pernah kita laksanakan karena keterbatasan anggaran kita. Kiranya ini dilaksanakan secara efisien, efektif dan berkelanjutan,” ucapnya menambahkan.
Sementara itu, Fasilitator Integrasi Program Perusahaan Besar Swasta (PBS) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas, Dian menerangkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 20 orang guru bahasa Inggris tingkat Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) dari berbagai sekolah di wilayah setempat.
“Kegiatan ini diisi dengan pemberian materi selama lima hari, dan praktek selama satu hari. Untuk praktek, para peserta pelatihan langsung menerapkan materi yang mereka dapatkan selama pelatihan di SMP Negeri 6 Kurun,” katanya menambahkan. (c-gcm)
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Oct 15, 2018 |
Gunung Mas – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Kabupaten Gunung Mas (Gumas) terpilih, Popy Oktovery menyatakan akan membawa organisasi yang telah berusia 17 tahun lebih tersebut, dalam masa perubahan menjadi lebih baik.

Pernyataan tersebut, dilontarkannya usai terpilih sebagai Ketua PWI Gumas periode taun 2018-2021 pada konferensi ke VI PWI Gumas di Hotel Zafanya Kuala Kurun, Sabtu (13/10/18).
“Tentunya, saya tak ingin berjanji manis. Kita semua melihat kondisi PWI Gumas sebelumnya. Jadi, tentunya harus ada perubahan dengan bantuan pengurus lainnya dan kawan-kawan seprofesi,” ucap pria bertubuh gempal yang akra disapa Popo ini, minggu.
Popo juga mengharapkan, tidak ada lagi istilah kubu-kubuan dalam PWI Gumas,karena hanya menimbulkan perpecahan dan konflik tiada arti.”Mari kita bersatu, lebih luas lagi dalam mewujudkan Gunung Mas Bersinar 2019,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua PWI Provinsi Kalteng, H Sutransyah meminta kepada pengurus baru PWI Kabupaten Gunung Mas (Gumas), untuk menjalankan roda organisasi dengan baik dan benar. “Tentunya, mengacu pada AD/ART, kode etik jurnaistik dan UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers serta aturan lainnya,” katanya.
Terpisah, Sekda Gumas Yansiterson mengharapkan kerjasama antara Pemerintahan Kabupaten Gumas dengan organisasi PWI Gumas dapat terus terjalin dengan baik dan harmonis.
“Bahkan ditingkatkan lagi.Karena tujuan kita sama,yaitu mewujudkan pembagungan dalam segala bidang. Kami ucapkan selamat dan sukses atas terpilihnya pengurus baru,” katanya.
Sementara itu, dalam konferensi ke VI PWI Gumas, Poppy Oktoverydari media Kalteng Pos mencuat pada tahap penjaringan pemilihan Ketua PWI Gumas periode 2018-2021, unggul tipis dari kandidat Epra Sentosa dari media Borneo News dengan skor 5-4 dari 9 suara sah.
Kemudian, sampai pada tahap pemilihan, Popy berhasil unggul telak dengan skor 6-3 dari Epra. Selanjutnya, tim formatur menyusun pengurus inti PWI Gumas periode 2018-2021 dengan susunan ;
Popy Oktovery dari Kalteng Pos sebagai Ketua, Epra Sentosa (Borneo News) Wakil Ketua, Jemmy Y Kamis (LKBN Antara Biro Kalteng) Sekretaris, Sogianto (Gerak Kalteng) Wakil Sekretaris, dan Arham Said dari media Radar Sampit sebagai Bendahara. (Jek)
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Oct 13, 2018 |
Gunung Mas – Bupati Gunung Mas Drs. Arton S. Dohong Pimpin Rapat kerja pelalaksanaan pemekaran Kabupaten pemekaran Kabupaten Rungan Manuhing kegiatan berlangsung di ruang rapat lantai I Kantor Bupati, Rabu (10/10/2018).
Turut hadir Asisten III Agung, SE, Ketua Panitia kerja pelaksana Kabupaten Rungan Manuhing Soeprapto, SH, Ketua BPP Kab. Rungan Manuhing, Kepala OPD, serta pihak terkait lainnya.

“Dalam hal ini Bupati Gunung Mas Drs. Arton S. Dohong mengatakan, apa yang kita putuskan ini menjadi komitmen kita bersama dan mendapat dukungan dari pemerintah daerah, karena kita berbicara konteks. Karena prosesnya dibicarakan di internal pemerintah daerah dan ini merupakan kewajipan kita untuk mendukung kegiatan ini,” ujar Bupati.
Terimakasih atas upaya dari pihak panitia kerja pelaksana pemekaran Kabupaten Rungan Manuhing, dalam rangka kita memperjuangkan hak-hak masyarakat kita, ini semua harapan dan keinginan yang harus diperjuangkan dengan membutuhkan energi yang lebih besar.
“Ia berharap kepada seluruh panitia harus kompak bersatu padu, termasuk pemerintah daerah juga bisa ikut memacu memberikan dukungan kepada apa yang kita perjuangkan saat ini untuk satu tujuan,” tandas Drs. Arton S. Dohong Bupati Gunung Mas.
Sementara itu, ketua panitia kerja pelaksana pemekaran Kabupaten Rungan Manuhing Soeprapto, SH mengatakan, pemekaran Kabupaten Rungan Manuhing adalah keinginan masyarakat sejak tahun 2000 dengan adanya pertemuan warga Rungan Manuhing di Nyarung Menteng, Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya.
Namun upaya tersebut terkendala dengan dikeluarkannya UU Nomor 5 Tahun 2002 tentang pemekaran 8 (delapan) Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah. Keinginan tersebut semangat untuk meneruskan aspirasinya ke Pemerintah.
“Tujuan pemekaran Rungan Manuhing adalah semata-mata untuk, 1. Mewujutkan efektifitas penyelenggaraan pemerintah daerah, 2. Mempercepat peningkatan penyelenggaraan pemerintah daerah, 3. Mempercepata peningkatan kualitas pelayanan publik, 4. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintah, 5. Meningkatkan daya saing nasional dan daya saing daerah, 6. Memelihara keunikan adat-istiadat, tradisi dan budaya derah,” jelas Soeprapto, SH
Adapun persyaratan administrasi yang disampaikan oleh panitia selama ini, adalah sudah mencapai 90 % kelengkapan administrasi terpenuhi, tinggal menungguu persetujuan pihak Pemerintah Daerah dalam hal ini Bapak Bupati Gunung Mas.
Press Release Bidang Pengelolaan Informasi Publik.
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Oct 13, 2018 |
Gunung Mas –Wakil Bupati Gunung Mas Rony Karlos, S.Sos melakukan peletakan batu pertama pembangunan gereja Parawei di Desa Tanjung Riu, Kecamatan Kurun, Kamis (11/10/2018).
Peletakan batu pertama ini menandakan dimulainya pembangunan gereja yang terletak di pinggir jalan lintas Kuala Kurun Sepang Simin.

“Kita patut bersyukur karena berkat campur tangan Tuhan kita Yesus Kristus, sehingga kita dapat memulai peletakan batu pertama gereja Parawei Jemaat Tanjung Riu ini,” ucapnya. Saat menyampailkan sambutan.
Ia berharap agar pembangunan gereja ini dapat menjadi momentum untuk memperkokoh semangat kebersamaan, dan memberikan nuansa baru dalam menumbuhkan tekat bagi iman.
Kepada seluruh jemaat diminta untuk bersatu untuk membangun gereja tersebut dengan baik, sesuai keinginan dan harapan semua. Dari Pemerintah Kabupaten Gunug Mas tentu akan terus memotivasi seluruh umat beragama, baik dalam bentuk materil maupun dukungan moril.
Pada kesempatan ini, Pemkab Gumas meminta maaf apabila belum bisa memaksimalkan dalam memberikan bantuan keuangan sesuai yang diharapkan. Memang banyak pengajuan usulan bantuan yang diterima namun tidak bisa dipenuhi semua karena mengingat keterbatasan dana yang diberikan.

“Kita ingin dana yang diberikan Pemkab, harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin sesuai kebutuhan yang ada diperlukan. Disamping itu setiap usulan pembangunan rumah ibadah di desa, juga bisa diusulkan kepada Kepala Desa (Kades), agar dianggrkan melalui dana desa,” ungkapnya.
Dalam hal yang sama Ketua Panitia Pembangunan Gereja Adelman B. Adjang, S.H mengatakan, Panitia Pembangunan Gereja Parawei Tanjung Riu dibentuk tanggal 19 Agustus 2018, dengan jumlah kepala keluarga 87 orang.
“Gereja yang akan dibangun berukuran panjang 25m dan lebar 14m, dengan konstruksi beton secara brtahap dan berkelanjutan dengan target penyelesaian tahun 2020. Dalam hal ini mengumpulkan dana pembangunan gereja melalui kotak yang telah disediakan sehingga terkumpul dana sampai pada saat ini sebesar Rp. 1.300.000.000,- (Seratus Tiga Puluh Juta Rupia, Setelah dana terkumpul, kita melakukan pembebasan lahan tanah tempat lokasi pembangunan gedung Gereja,” kata Ketua Panitia.
Press Release Bidang Pengelolaan Informasi Publik.
by Hendra Swastika | Oct 11, 2018 |
