Keluarga Salah Satu Sumber Kekuatan

Keluarga Salah Satu Sumber Kekuatan

Keluarga Salah Satu Sumber Kekuatan

Bupati Gunung Mas Jaya S Monong, didampingi isteri Ny. Mimie  Mariatie Jaya S Monong, bersama Sekda Provinsi Kalimanatan Tengan Fahrizal Fitri.

Bupati Gunung Mas (Gumas) Jaya S. Monong menginginkan semua keluarga di Gumas adalah keluarga yang terencana, keluarga yang bahagia.

“Perencanaan dalam membangun keluarga itu sangat penting untuk mewujudkan keluarga yang bahagia. Kalau terencana, semuanya akan lebih mudah, semuanya akan menjadi baik,” kata  Jaya S. Monong dibincangi Minggu (7/7),  terkait kehadirannya pada puncak Hari Keluarga Nasional     ke-26 di kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Sabtu (6/7/2019).

Bupati Gumas Jaya S. Monong menuturkan, perencanaan keluarga diawali saat pasangan suami isteri memulai hidup baru dengan merencanakan jumlah kelahiran. Jumlah kelahiran yang direncanakan akan mewujudkan ibu yang sehat serta anak yang juga sehat dan cerdas.

“Dia menjelaskan, tidak masalah anak lebih dari dua, asalkan diatur, dan saat hamil, asupan gizi untuk ibu hamil tercukupi dengan baik. Begitu juga halnya saat anak lahir, asupan gizinya terpenuhi dengan baik agar anak menjadi sehat dan pintar, sesuai dambaan suami isteri,” tukas Jaya.

Tidak hanya mengatur kelahiran, dia juga menginginkan keluarga-keluarga di Gumas dapat memiliki ketahanan keluarga yang baik serta keluarga yang sejahtera.

“Ketahanan keluarga di dalamnya ada kemampuan mental spiritual, ada sumber daya manusia yang baik yang didapat melalui pendidikan serta kesejahteraan keluarga yang didapat melalui kegiatan usaha yang dilakukan suami istri. Kami (Jaya-Efrensia) menginginkan keluarga-keluarga di Gunung Mas menjadi keluarga yang sehat, sejahtera, baik sumber daya manusianya, baik pula kehidupan spiritualnya,” ujarnya.

Sementara itu, Kadis Pengendalian Penduduk dan KB Isaskar menyatakan keluarga salah satu sumber kekuatan untuk membangun Gumas.

“Kemajuan Daerah ini tidak terlepas dari peranan keluarga. Keluarga yang sehat, keluarga dengan sumber daya manusia serta kehidupan spiritual yang baik menjadi motor penggerak  peningkatan kemajuan Gunung Mas. Melalui program Keluarga Berencana, keluarga yang sehat dan sejahtera akan terwujud,” pungkas Isaskar.

Tenaga Kesehatan di Gumas Tetap Menjaga Profesionalisme

Tenaga Kesehatan di Gumas Tetap Menjaga Profesionalisme

Tenaga Kesehatan di Gumas Tetap Menjaga Profesionalisme

Gunung Mas – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinskes) Kabupaten Gunung Mas (Kab. Gumas) dr. Maria Efianti mengharapkan tenaga kesehatan di Gumas  bekerja dengan tulus, iklas dan bahagia.

“Teman-teman tenaga kesehatan sudah memilih profesi sebagai tenaga kesehatan, maka jalankan tugas dan kewajiban dengan disiplin, kesabaran, cinta kasih, keikhlasan, ketulusan dan bahagia,” kata Maria, Senin (8/7/2019).

“Kalau tugas dan kewajiban dikerjakan dengan bahagia, pasiennya pun akan bahagia dan mendapatkan kembali kesehatannya, karena kesehatan pasien selain dari obat juga dari sikap dan tutur kata tenaga kesehatan yang baik,” ujar dr. Maria Efianti.

Yang tidak boleh dilupakan oleh tenaga kesehatan di Gumas, lanjut pejabat yang dekat dengan media, harus tetap menjaga profesionalisme. Tenaga kesehatan harus bekerja  secara profesional sesuai dengan standar yang ada.

“Menjaga profesionalisme dengan terus menerus mengupdate pengetahuan dan keterampilan karena untuk tenaga kesehatan ada yang namanya registrasi yang dilakukan tiap periode tertentu,” imbuhnya.

Untuk bisa teregistrasi sebagai tenaga kesehatan, lanjut dia, ada beberapa ranah yang harus dipenuhi antara lain ranah pengabdian, ranah pengetahuan yang di dalamnya termasuk pendidikan berkelanjutan dengan mengikuti seminar, workshop, pelatihan dan sebagainya.

Menyoal jumlah tenaga kesehatan di Gumas, mantan Direktur BLUD RSUD Kurun itu menuturkan tenaga kesehatan PNS (Pegawai Negeri Sipil) ada lebih 500  orang, dan tenaga kesehatan PTT (Pegawai Tidak Tetap) 300 orang lebih. Puskesmas ada 17. Puskesmas rawat inap ada 6, yakni di Sepang, Kampuri, Tewah, Tumbang Miri, Tumbang Talaken dan Tumbang Jutuh. Pustu (Puskesmas Pembantu) ada 46, serta Polindes (Pondok Bersalin Desa) dan Poskesdes (Pos Kesehatan Desa).

“Peningkatan sarana prasarana kesehatan tiap tahun kita lakukan. Sarana prasarana yang ada kita pelihara, kalau memungkinkan dikembangkan. Daerah yang belum ada sarana prasarana kesehatannya akan dibangun. Peralatan kesehatan yang ada kita lakukan pemeliharaan serta kalibrasi, dan pengadaan untuk peralatan kesehatan yang masih kurang,” pungkasnya.

KPK Membuat Aplikasi Khusus dalam Rangka Pencegahan Korupsi

KPK Membuat Aplikasi Khusus dalam Rangka Pencegahan Korupsi

KPK Membuat Aplikasi Khusus dalam Rangka Pencegahan Korupsi

RAPAT: Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas), menyelenggarakan Rapat Evaluasi dan Revisi Rencana Aksi Pencegahan Korupsi melalui Inspektorat Kabupaten Gunung Mas bertempat di ruang rapat lantai I Kantor Bupati Kabupaten Gunung Mas, Senin (8/76/2019). 

RAPAT: Sataf Ahli Bupati Gunung Mas dr. Makmur Ginting, M.Kes duduk ditengah saat memipin Rapat Evaluasi dan Revisi Rencana Aksi Pencegahan Korupsi, didampingi Inspektur Kabupaten Gunung Mas Luis Eveli, SSTP, M.A.P kanan, dan Inspektur Pembantu Wilayah  III Hardeman, SE, M.Si kiri.

Gunung Mas – Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menggelar Rapat Evaluasi dan Revisi Rencana Aksi Pencegahan Korupsi melalui Inspektorat Kabupaten Gunung Mas bertempat diruang rapat lantai I Kantor Bupati Kabupaten Gunung Mas, Senin (8/76/2019) pagi.

Rapat Evaluasi dan Revisi Rencana Aksi Pencegahan Korupsi dibuka oleh Sataf Ahli Bupati Gunung Mas Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan dr. Makmur Ginting, M.Kes, dalam sambutannya menurutnya kegiatan rapat ini sangat penting untuk kita kedepan. Sebenarnya yang kita kerjakan ini bukan barang baru supaya hasilnya lebih terjamin maka dibuat sistem pengontrolan yang lebih terpusat dan secara online.

Progresnya setiap waktu setiap bulan bisa dilihat aplikasi seperti ini, untuk mengevaluasi diri kita seberapa jauh kita sudah melakukan kegiatan yang sudah kita laksanakan selama ini,  tetapi hasilnya masih belum maksimal, terpaksa diambil alih oleh KPK untuk preasure lebih serius selama   untuk kemajuan kita bersama.

“Dengan demikian waktu demi waktu tidak akan mungkin ada lagi akan bisa terlewatkan dan manfaatkan dengan baik. Sehingga semuanya itu berjalan seirama mulai dari kita Eksekutif sampai ke Legislatif, kadang-kadang bukan kendala pada kita tetapi kendalanya di area lain yang ada penekanannya disini menjadi lebih baik, contoh perencanaan penganggaran APBD ini semua dilihat oleh semua orang,” ujarnya.

Inspektur Kabupaten Gunung Mas Luis Eveli, SSTP., M.A.P menjelaskan, berkaitan dengan surat Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia Surat KPK RI Bidang Pencegahan Nomor : B/3295/KSP.00/10.16/04.16/03/2019 tanggal 9 April 2019, perihal Update Progres Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi Terintegrasi melalui Aplikasi MCP Korsupgah, bahwa Pemerintah Kabupaten Gunung Mas perlu membuat rencana Aksi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) Tahun 2019-2020 serta perlu adanya Revisi Rencana Aksi Dearah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Terintegrasi melalui Aplikasi Monitoring Center for Prevention (MCP) Korupsi KPK.

“Munculnya rencana aksi KPK, ini tidak barang baru karena memang sebetulnya indikator rencana aksi yang didorong oleh KPK ini sebetulnya jauh hari sudah berjalan semenjak tahun 2004-2005, dulu kegiatan ini dilaporkan pertiga bulan ke Kepala Staf Presiden (KSP), namun beriring waktu sampai dengan 2017 awal, ternyata program yang dibuat Pemerintah ini untuk mengantisipasi khusnya dalam hal pencegahan korupsi tidak berjalan efektif pada saat dipegang oleh KSP,” ungkapnya.

Saat ini berdasarkan program dari KPK, KPK membuat program yang ada kaitannya dengan pencegahan korupsi yaitu monitoring melalui Aplikasi Monitoring Center for Prevention (MCP). Aplikasi ini sebetulnya mengadopsi kegiatan yang sudah berjalan di KSP tadi termasuk indikator-indikator instansi terkait. Pengambilannya selama ini tidak efektif hanya dilaporkan melalui BP3D tiga bulan sekali. Hampir setiap daerah tidak terlalu serius meningkatkan keinginan dari pemerintah sehingga 2017 kegiatan ini murni di over take dari  staf Kepresidenan dikelola oleh KPK.

“Untuk itu, tahun 2019 keingian KPK mendorong kembali progres dari realisasi rencana aksi KPK ini, sehingga pada hari ini sebetulnya keinginan kita, pada saatnya ditetapkan rencana aksi dan rencana strategis pencegahan korupsi, ini ditandatangani oleh Kepala Daerah dan Ketua DAD,” pungkasnya.

Sosialisai Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing di Kabupaten Gunung Mas

Sosialisai Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing di Kabupaten Gunung Mas

Sosialisai Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing di Kabupaten Gunung Mas

FOTO BERSAMA: usai pembukaan Sosialisai Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing foto bersama, dengan Kepala  Balai Bahasa Kalimantan Tengah Drs. Wayan Tama, M. Hum duduk ditengah dengan peserta terdiri dari guru-guru SMP se- Kabupaten Gunung Mas, Jumat (5/7) pagi. 

SAMBUTAN: Yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gunung Mas, melalui Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan DIKMAS Indra Yustina, S.Kom pada saat, Sosialisai Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing di Aula Tampung Penyang, Jumat (5/7/2019).

Gunung Mas – Balai Bahasa Kalimantan Tengah (Kemendikbud). bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gunung Mas menyelenggarkan kegiatan Sosialisasi Jejaring Kemitraan Pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing dilaksanakan di Aula Tampung Penyang Kaula Kurun, Jumat(5/7/2019) pagi.

Kegiatan sosialisasi ini merupakan pertama bagi pelajar BIPA mengenal bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional Indonesia, pelajar BIPA memahami bahasa Indonesia secara ligustis (ejaan fonologi, morfologi, sintaksis, dan kosakata). Pelajar BIPA mampu menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai ragamnya baik secara reseptif maupun produktif. Pelajar BIPA mampu mengapresiasi sastra Indonesia dalam berbagai bentuknya (prosa, puisi, drama, syair lagu).

Kegiatan sosialisasi dibuka oleh yang mewakili Kapala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gunung Mas melalui Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan DIKMAS Indra Yustina, S.Kom dalam sambutannya mengatakan, dengan kegiatan ini nantinya akan terbentuk Asosiasi BIPA di Kabupaten Gunung Mas, Asosiasi ini bisa menyediakan pengajar bahasa Indonesia untuk penutur Asing, sehingga pada akhirnya bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa Internasional antar bangsa terutama di dunia kerja.

Kepala Balai Bahasa Kalimantan Tengah Drs. Wayan Tama, M. Hum menuturkan, kita berupaya untuk semua sektor baik itu di bidang pariwisata kebudayaan dalam kita menangani masalah-masalah orang asing yang bekerja di Indonesia agar kita memberikan semacam pemahaman-pemahaman kepada mereka, agar mereka menguasai bahasa Indonesia agar tidak terjadi masalah yang disharmonisasi.

“Saat ini pengajaran Bahasa Indonesia mulai dilirik dan diminati oleh warga negara lain, terutama yang berada di zona asia-pasifik. Saat ini lebih dari 22 negara menjadikan BI sebagai bahasa kedua mereka,” ucapnya.

Dikatakannya, Sebagai sebuah sistem, bahasa Indonesia harus dipandang sebagai salah satu kesatuaan yang utuh. Oleh karena itu, bahan ajar tata bahasa diintegrasiksn dengan bahan ajar aspek lain, begitu juga sistem tulis (ejaan). Aspek belajar bahasa lisan (menyimak dan berbicara) serta aspek belajar bahasa tulis (membaca dan menulis) dilakukan secara terintegrasi pula.

Di dalam negeri untuk menguatkan bahasa Indonesia bagi pekerja orang asing, diberbagai negara kita sudah melakukan kegiatan yang sama mendirikan lembaga-lembaga yang mengajarkan bahasa Indonesia itu di luar negeri.

Keterkaitan dengan pihak terkait para pemangku kepentingan yang semestinya bisa terlibat yang pertama wilayah Kabupaten, minimal Bupati yang bisa bekerja sama agar membuat semacam regulasi, setiap pekerjaan asing yang bekerja di wilayah Kabupaten yang bersangkutan, wajib tersertifikasi tentang penguasaan bahasa Indonesia.

“Langkah pertama untuk menindaklanjuti kegiatan sosialisasi ini adalah adanya payung hukum, setelah payung hukum itu kita mencari data base pendataan di Gunung Mas, di mana wilayah orang asing itu banyak disitu akan kita garap, kalau sudah terbagun data base, kami akan mendirikan Asosiasi, dari Asosiasi kami akan menjaring kerja sama, sehingga tidak susah-susah harus datang ke Kabupaten Gunung Mas tinggal kami melakukan monitoring,” pungkasnya.

Pembubaran HUT Gumas Ke- 17 dan Pembentukan HUT RI Ke- 74 Tahun 2019

Pembubaran HUT Gumas Ke- 17 dan Pembentukan HUT RI Ke- 74 Tahun 2019

Pembubaran HUT Gumas Ke- 17 dan Pembentukan HUT RI Ke- 74 Tahun 2019

RAPAT: Sekda Kabupaten Gunung Mas Drs. Yansiterson, M.Si duduk ditengah saat meminpin rapat pembubaran HUT Kab, Gumas ke-17 dan pembentukan HUT RI Ke- 74 Tahun 2019.

Gunung Mas  – Dengen telah berakhirnya kegiatan peringatan Hari Jadi Ke-17 (Tujuh Belas) Kabupaten Gunung Mas Tahun 2019 maka digelar pembubaran Panitia sekaligus Pembentukan panitia HUT RI ke 74, di lantai I Kantor Bupati Gunung Mas, Kamis (4/7/2019) pagi.

Rapat pembubaran  tersebut dipimpin oleh Sekda Gunung Mas Drs. Yansiterson, M.Si didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sekretariat Daerah Kabupaten Gunung Mas sebagai ketua HUT Kab. Gunung Mas ke-17 Drs. Ambo Jabar, M.Si, Kabagops AKP Aries Nugroho, S.H., S.I.K.

Pembubaran panitia HUT Kabupaten Gunung Mas ke- 17 hadir Kepala OPD, serta perwakilan panitia dan semua pihak yang telah mendukung sukses terlaksananya seluruh rangkaian kegiatan.

Sekda Gunung Mas mengatakan, pelaksanan yang sudah kita lakukan untuk persiapan kita menghadapi HUT Kab. Gunung Mas ke 18 tahun 2020. Catatan-catatan yang terasa disana sini di berbagai seksi tahun 2019 ini dimana saja kekurangannya, apa-apa saja persoalannya perlu kita perbaiki di tahun 2020.

“Terima kasih kepada teman-teman dalam kerja keras kepanitiaan HUT ke-17 Kabupaten Gunung Mas, Bapak Bupati mengapresiasi dalam waktu yang singkat kita melakukan tugas dengan baik dan sudah mempersiapkan dengan semampu kita, sehingga terlaksana dengan baik, tidak ada persoalaan yang berarti,” pungkasnya.

`