by Muhammad Fiqri Baihaqi | Nov 21, 2019

SERAHKAN : Sekda Gunung Mas Drs. Yansiterson, M.Si menyerahkan piala juara umum kepada Camat Kurun Holten, SE kanan sebagai juara umum pada penutupan FTIK ke VIII tingkat Kabupaten Gumas tahun 2019, di GPU Damang Batu Kamis (21/11/2019) malam.
Gunung Mas – Festival Tandak Intan Kaharingan ke VIII Tahun 2019 tingkat Kabupaten Gunung Mas (Gumas), yang dilaksanakan di GPU Damang Batu Kuala Kurun resmi di tutup oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Mas, Kamis (21/11/2019) malam.

Dari 12 Kecamatan di Kabupaten Gunung Mas mengikuti Festival Tandak Intan Kaharingan tersebut, Kecamatan Kurun juara umum pertama. Disusul tempat kedua Kecamatan, Kahayan Hulu Utara, dan ketiga Kecamatan Miri Manasa.

Sekda Gunung Mas Drs. Yansiterson, M.Si mewakili Bupati mengatakan, secara pribadi dan pemerintah Daerah Kabupaten Gunung Mas mengucapkan selamat kepada juara umum FTIK ke VIII tahun 2019. Bagi yang belum mendapatkan predikat juara jangan berkecil hati.
“Kepada Kecamatan yang masih belum mendapatkan predikat juara, kita harapkan ini bisa menjadi motivasi pada saat FTIK ke IX 2021 mendatang agar lebih baik lagi,” ujarnya.

Saya berharap kepada lembaga pengembangan tandak intan Kaharingan (LPT-IK) Kabupaten Gunung Mas untuk lebih memaksimalkan programnya, memperhatikan dengan serius upaya pengembangan dan pembinaan dalam rangka menghadapi Festival Tandak Intan Kaharingan tingkat Provinsi di Kota Palangka Raya tahun 2020 yang akan datang.
“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, mengucapkan terima kasih kepada segenap panitia penyelenggara yang telah melaksanakan Festival Tandak ke VIII ini dengan baik, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai kita semua,” pungkasnya.
Penutupan Festival Tandak Intan Kaharingan ke VIII tersebut, turut dihadiri Wakil Ketua I DPRD Gumas Bhinarta, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Gunung Mas dan tamu undngan lainnya.
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Nov 21, 2019
PUKUL GONG : Sekretaris Daerah Gumas Yansiterson (batik hitam) didampingi Kepala Dinkes Provinsi Kalteng Sayuti Samsul (batik merah), dan Kepala Dinkes Kabupaten Gumas Maria Efianti, memukul gong sebagai tanda dimulainya rapat kerja bidang kesehatan tahun 2019, di GPU Tampung Penyang, Kamis (21/11) pagi.
Gunung Mas – Dinas Kesehatan Kabupaten Gununung Mas menggelar acara Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten Gunung Mas (Gumas) tahun 2019. Yang di buka oleh Sekda Gunung Mas Drs. Yansiterson, M.Si, didampingi Kadis Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Mas dr. Maria Efianti.

“Tema rapat kerja bidang kesehatan tahun 2019 adalah berjuang bersama mewujudkan sumber daya manusia Kabupaten Gunung Mas yang unggul, melalui pencegahan dan penanggulangan stunting, serta gerakan masyarakat hidup sehat,” ujar Drs. Yansiterson, M.Si saat membacakan sambutan tertulis Bupati Jaya Samaya Monong, di GPU Tampung Penyang, Kamis (21/11/2019).
Untuk mewujudkan hal itu, maka pembangunan upaya kesehatan menuju ke arah pembangunan kesehatan, dari yang bersifat, sesuai dengan kebutuhan dan tantangan kesehatan.
“Langkah dan utama memerangi stuting, merupakan tanggungjawab kita bersama, dalam menyiapkan generasi yang unggul, bebernya.
Dia menuturkan, program prioritas pembangunan kesehatan, yang dilaksanakan melalui program Indonesia sehat, dengan pendekatan keluarga (PIS-PK). Seiring dengan itu maka diluncurkan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMES).
Tujuan adalah, agar masyarakat berperilaku sehat, sehingga berdampak pada kesehatan yang terjaga, terciptanya lingkungan yang bersih, dan produktifitas masyarakat meningkat.
“Beliau memberi apresiasi dan terima kasih, pada pihak-pihak yang berjuang dalam pembangunan di bidang kesehatan, di Kabupaten Gumas, yang telah memberikan kontribusi cukup besar, dalam peningakatan derajat kesehatan masyarakat,” tuturnya.
Dia berharap kepada jajaran kesehatan, melalui program Indonesia sehat, dengan pendekatan keluarga (PIS-PK) agar secara pro aktif melakukan kunjungan keluarga, melaksanakan upaya program preventif dan deteksi dini, sehingga masalah kesehatan termasuk stunting, dapat dicegah dan dilakukan intervensi secara dini.
“Melalui momentum rapat ini, marilah kita berjuang bersama mewujudkan sumber daya manusia unggul dan Kabupaten Gunung Mas maju, melalui pembangunan kesehatan, khususnya menurunkan stuting dan melaksanakan germes masyarakat hidup sehat,” terangnya.
Kepala Dinsa Kesehatan Maria dr. Maria Efinti menjelaskan, Rapat kerja kesehatan Kabupaten Gunung Mas (RAKERKESKAB) merupakan forum pertemuan penyelenggara kesehatan, dimana diharapkan akan terjadi pertemuan informasi dan penyusunan kebijakan di bidang kesehatan.
“Kegiatan rapat kerja kesehatan Gumas tahun 2019 ini, dihadiri oleh seluruh kepala puskesmas dan para pengelola program di puskesmas, peserta dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Mas. Jumlah peserta yang mengikuti RAKERKESKAB sebanyak 200 orang,” katanya.
Dai berharap akan menjadi forum yang efektif untuk mengimplementasikan kebijakan dan program-program yang mendukung visi – misi Bupati serta evaluasi program pembangunan kesehatan terutama dalam percepatan Eliminasi Tuberkulosis, penurunan stunting, penurunan AKI dan IKB, cakupan mutu imunisai peningkatan pencegahan dan pengendalian PTM serta akan dilakukan evaluasi program-program kesehatan.
“Bagi yang berjalan dengan baik dipertahankan dan ditingkatkan, sedangkan program kesehatan yang belum tercapai dapat dicari penyebab dan solusi,” pungkasnya.
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Nov 21, 2019
RAKORDAL : Sekda Gunung Mas Drs. Yansiterson, M.Si menyampaikan sambutan Bupati Jaya Samaya Monong pada acara, Koordinasi Pengendalian (RAKORDAL) program pembangunan Dearah Kabupaten Gunung Mas Masa Triwulan III Tahun Anggaran 2019, Kamis (21/11/2019).
Gunung Mas – Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Guimas) menggelar rapat Koordinasi Pengendalian (RAKORDAL) program pembangunan Dearah Kabupaten Gunung Mas Masa Triwulan III Tahun Anggaran 2019, acara tersebut dipimpin oleh Sekda Gunung Mas Drs. Yansiterson, M.Si, didampingi oleh Asisten II Ir. Yohanes Tuah, M.Si, Kepala BP3D Drs. Salampak.

Rapat Koordinasi Pengendalian (RAKORDAL) program pembangunan Dearah Kabupaten Gunung Mas Masa Triwulan III Tahun Anggaran 2019.
“Pada kesempatan ini kembali saya sampaikan bahwa tujuan pelaksanaan RAKORDAL ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi pendapatan dan capaian pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan Triwulan III Tahun 2019, baik realisasi keuangan maupun fisik pelaksanaan pembangunan Tahun Anggaran 2019 yang bersumber dari APBD maupun APBN di Kabupaten Gunung Mas,” ujar Yansiterson di Aula BP3D, Kamis (21/11/2019).
Ini menandakan bahwa perhatian terhadap kewajiban untuk mencapai target yang telah ditentukan masih kurang sehingga semua Perangkat Daerah harus melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan rencana penganggaran baik dari Triwulan I s.d. Triwulan IV di dalam DPA SKPD-nya masing-masing.
Dia menuturkan, Kajian pembangunan penting dilakukan untuk mendapat dukungan aspek ilmiah dan akurasi pelaksanaan program kegiatan. Data Realisasi Pendapatan dan Belanja Langsung maupun Tidak Langsung baik Fisik maupun Keuangan digunakan sebagai bahan analisa dan evaluasi lebih lanjut serta adanya kesamaan pandangan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi sehingga akhirnya terbangunnya tekad bersama dalam meningkatkan sinergisitas pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Gunung Mas, melalui pelaksanaan berbagai kegiatan yang lebih berkualitas, bermutu, tepat sasaran dan bermanfaat.
“Dalam beberapa hari ini kita akan mengakhiri Tahun Anggaran 2019, oleh sebab itu kegiatan hari ini sangat penting untuk melakukan evaluasi akhir dari setiap program kegiatan SKPD baik yang menyangkut anggaran pendapatan maupun belanja,” tuturnya.
Untuk itu pada saatnya nanti ada pemaparan terkait pencapaian kinerja program pembangunan, kinerja keuangan, kinerja pendapatan serta pengeluran dan penggunaan dana desa.
“Beliau berharap, masing-masing SKPD terkait dapat mencermatinya dan mendiskusikannya serta mencari solusi setiap permasalahan atau kendala yang ada,” terang Yansiterson.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D) Kabupaten Gunung Mas Salampak menuturkan, penyelenggaraan Rakordal ini dimaksudkan untuk mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan APBD Tahun. 2019 dan rencana aksi pembangunan Tahun. 2020, apa saja kendala yang dihadapi, bagaimana solusi dan upaya-upaya pemecahannya serta pihak yang bertangungjawab dan dapat membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut supaya program dan kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik.
”Untuk mengetahui secara langsung realisasi fisik dan keuangan APBD secara keseluruhan sampai dengan tanggal 31 oktober 2019 baik belanja tidak langsung maupun belanja langsung seluruh perangkat daerah, serta menginventarisir berbagai masalah yang berpotensi menghambat pelaksanaan kegiatan, berikut jalan keluar yang harus ditempuh,” Pungkasnya.
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Nov 21, 2019

PANEN JAGUNG : Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong didampingi Wakil Bupati Efrensia L.P. Umbing, Sekda Gumas Yansiterson, Mewakli Ketua DPRD, dan sejumlah SKPD, ketika melakukan pane jagung hibrida pada lahan poktan sentol jaya, di area sekata juri Kurun sebrang, Rabu (20/11/2-2019).
Gunung Mas – Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong, didampingi Waki Bupati Gunung Mas Efrensia L.P Umbing dan Sekretaris Daerah (Sekda) Yansiterson melakukan acara penen jagung hibrida tahun 2019. Pada lahan kelompok tani (poktan) Sentol Jaya di area sekata juru Kurun Sebrang.
“Panen jagung hibrida merupakan perencanaan hal yang sangat krusial, karena peningkatan kinerja pembangunan pertanian hanya dapat dicapai apabila didahului dengan peningkatan kualitas perencanaan yang disusun secara terpadu dalam kerangka pembangunan pertanian nasional ujar Jaya, Rabu (20/11/2019).
Sektor pertanian dalam arti luas harus menjadi sektor terdepan dalam upaya mengentaskan kemiskinan, perannya tidak hanya dari segi peningkatan pendapatan dan penciptaan lapangan kerja namun juga menjaga stabilitas haraga pangan yang didukung oleh penyedia stok pangnan.
“Dengan adanya panen jagung hibrida ini, akan meningkatkan pemanfaatan lahan kering dan lahan sawah. Disini tentu juga diperlukan keterlibatan masyarakat, untuk turut serta dalam program pemerintah di bidang pangan, khusnya menyukseskan swasembada pangan,”ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Tananam Pangan dan Holtikultura Yeremia, mengatakan, pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu strategi kunci dalam memacu pertumbuhan ekonomi pada masa yang akan datang. Selain berperan sebagai sumber penghasilan devisi yang besar, juga merupakan sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk Indonesia.
Pengembangan tanaman jagung hibrida di Kabupaten Gunung Mas tahun 2019 dengan luas lahan 360 Hektar. Pengembangan tersebut terbagi di 6 Kecamatan wilayah Kabupaten Gunung Mas yang memiliki potensi.
“Kecamatan Kurun dengan luas lahan 169 Hektar, Kecamatan Sepang luas lahan 38 Hektar, Kecamatan Mihing Raya dengan luas lahan 38 hektar, Kecamatan Tewah dengan luas lahan 91 hektar, Kecamatan Rungan Hulu dengan luas lahan 25 hektar, Kecamatan Rungan dengan luas lahan 76 hektar,” bebernya.
Kendala yang dihadapi oleh petani pada pengembangan jagung hibrida tahun 2019 disebabkan musim kemarau yang mengakibatkan terjadinya kekeringan dan pertumbuhan tanaman tidak optimal karena sulitnya sumber air.
“Dikatakannya, tinggintya serangan organisasi pengganggu tumbuhan seperti ulat penggerak batang dan tikus. Belum adanya pasar yang jelas menyebabkan minat dari petani untuk menanam jagung relatif rendah, hal ini di karenankan pada saat petani panen tidak adanya kerjasama antara petani dan perusahaan,” pungkasnya.
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Nov 21, 2019
Penyerahan Naskah Berita Acara persetujuan bersama terhadap RAPBD Tahun 2020 oleh Ketua DPRD Gumas Akerman Sahidar kanan. kepada Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong, di ruang sidang DPRD Gumas, Selasa (19/11).
Gunung Mas – Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong, SE., M.Si menghadiri rapat paripurna ke-11, masa persidangan I tahun sidang 2019 dengan agenda pandangan naskah berita acara persetujuan bersama kepala daerah dan DPRD, tentang Reperda APBD Tahun anggaran 2019.

“Rapat paripurna DPRD Kabupaten Gunung Mas pada hari ini, merupakan agenda terakhir dalam siklus dan mekanisme pembahasan raperda tentang APBD Kabupaten Gunung Mas tahun Anggaran 2020,” ujar Jaya Samaya Monong di Ruang Sidan DPRD, Selasa (19/11/2019).
Menurut dia perlu diketahui juga bahwa penyusunan APBD tahun Anggaran 2020 tetap berpadoman pada Permendagri Nomor 33 tahun 2019 tentang pedoman penyusunan APBD tahun Anggaran 20120, yang didasarkan prinsip.
Pertama sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah dan kemampuan pendapatan daerah. Kedua tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundan-undangan yang lebih tinggi.
Ketiga berpadoman pada RKPD, KUA dan PPAS. Keempat tepat waktu sesuai dengan tahapan dan jadwal yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Kelimam tranparan, untuk memudahkan masyarakat mengetahui dan mendapat akses informasi seluas-luasnya. Tentang APBD.
Keenam partisipasif, dengan melibatkan masyarakat dan tertib, taat pada ketentuan peraturan perundang-undan, efisien, ekonomis, efektif, bertnggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan, kepatuhan dan manfaat untuk masyarakat.
“Proses demi proses yang telah kita lalui menggambarkan adanya suatu sinergitas antara pihak eksekutif dengan legislatif dalam kedudukannya yang sejajar dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, merupakan mitra pemerintah daerah dalam menyelenggarakan unsur-unsur yang menjadi kewenangan daerah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku,” tuturnya.
Beliau mengapresiasi, ini merupakan prestasi yang sangat menggembirakan, kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak legislatif Kabupaten Gunung Mas yang selanjutnya rancangan peraturan daerah Kabupaten Gunung Mas tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah tahun 2020 segera disampaikan kepada Guernur Kalimantan Tengah.
“Oleh sebab itu seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Gunung Mas bersama-sama mensukseskan dan menjaga agar pilgub ini diajukan dari aksi-aksi provokasi, aksi-aksi pecah belah, dan tentunya untuk mewujudkan pilgub yang aman, lancar, tertib dan damai,” pungkasnya.