by Muhammad Fiqri Baihaqi | Mar 9, 2022

Kuala Kurun Kurun gunungmaskab.go.id – UPT Museum Balanga Provinsi Kalimantan Tengah mengadakan Pameran Keliling di Kuala Kurun yang difasilitasi oleh Museum Mini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) kegiatan tetap menerapkan protokol kesehatan, Rabu (9/3/2022).
“Museum Keliling memiliki maksud untuk memperkenalkan sejarah dan kebudayaan Kalimantan Tengah melalui koleksi-koleksi yang ada di Museum Balanga. Para pelajar kemudian akan lebih memahami bahwa Kalimantan Tengah sangat kaya akan sejarah dan kebudayaan,” ucap Kasi Penyajian Tata Pameran dan Pelayanan UPT Museum Balanga pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah Jimmy.
Adapun pengunjung berasal dari para pelajar tingkat SLTP dan SLTA agar dapat mengenal benda-benda sejarah zaman dulu, benda-benda antik dan benda-benda berfungsi untuk bercocok tanam berkebun dan berladang. Sehingga menambah pengetahuan bagi pelajar ini merupakan sejarah dalam daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
Jimmy menjelaskan benda-benda bersejarah ini dibuat oleh masyarakat Kalteng dan dikembangkan di museum pada zaman dulunya, sehingga dikenalkan kepada masyarakat orang luar pulau Kalimantan dan para turis-turis mancanegara.
Menurutnya benda-benda yang dipamerkan ini berupa beliung, alat sawuk, tuyang jaman dulu, Tampi Kiap, Jangat, pedang-pedang Katana, Pedang Cina, Pedang Persia dan juga Pedang dari jaman Belanda itu sengaja kita bawa.
benda-benda bersejarah yang dibawa ini yang tidak diketahui para pelajar untuk menambah pengetahuan. Karena kita sudah memasuki zaman modernisasi yang mana kompor saja pakai kompor gas disini kita bawa arang untuk menempa besi ada contoh yang sudah kita buatkan sehingga para pelajar mengetahui bagaimana cara membuat Mandau pada jaman dulunya.
Jimmy juga menjelaskan, dilakukan museum keliling ini agar menjangkau daerah-daerah yang jauh seperti Gumas, Sukamara, Sayuran, dan yang diundang beberapa pelajar SMP, SMA, untuk melihat mengunjungi Museum Mini.
“Sebelumnya kami sudah ke Kabupaten Sukamara dan Sayuran mereka sangat antusias sekali dan senang dan hasil dari Museum keliling ini salah satunya adalah Kabupaten Sukamara, akhirnya mereka mau berkunjung ke Museum Balanga. Walaupun sangat jauh kita menghargai sekali disitu kita menyebarkan pengetahuan dan sejarah Kalteng ini.
“Saya berharap para pelajar di Kabupaten Gunung Mas meningkat kan ilmu pengetahuan sejarah dalam daerah dan tengan kebudayaan orang Dayak khususnya Kalimantan Tengah sehingga mereka tahu tentang sejarah zaman dulu,” terang Jimmy.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunung Mas Eigh Manto menjelaskan, melalui kegiatan dilaksanakan di empat Kabupaten dan ini terakhir di Kabupaten Gunung Mas, ini juga merupakan salah satu strategi UPT Museum Balanga Provinsi Kalimantan Tengah.
Masa pandemi covid-19 saat ini mengharapkan hubungan mungkin akan menjadi sulit, tetapi program UPT Balanga tetap berjalan sehingga mereka membuat terobosan untuk melakukan museum keliling ini salah satunya Kab. Gumas menjadi tempat pelaksanaan.
Tema yang dibawa teman-taman dari Provinsi itu nyambung dengan tema yang dibuat di mini galeri Kabupaten Gunung Mas.
“Menurutnya dengan UPT Museum Balanga ini membawa tema tentang pertanian di mini galeri kita mengangkat tema lebih mengarah ke sektor pertanian, pada prinsipnya sama mengarah pada kearifan lokal berbicara bagaimana hidup masyarakat suku dayak,” pungkasnya
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Mar 8, 2022
Kuala Kurun Kurun gunungmaskab.go.id – Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melaksanakan rapat TEPRA di ruang rapat lantai 1 kantor Bupati, Selasa (8/3/2021).
Rapat TEPRA ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Mas Yansiterson didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Richard, Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan Beni Mambang dan dihadiri Kepala Perangkat Daerah terkait lainnya serta Camat se-Kabupaten Gunung Mas.
Pada kesempatan Sekda Gumas menjelaskan, Realisasi keuangan per 31 januari 2022 total Realisasi keuangan per 31 Januari 2022 Rp. 26.581.952.074 (2,41%) Realisasi Fisik (4,66%) Realisasi keuangan per 28 Februari 2022 total realisasi keuangan per 28 Februari 2022 Rp. 44.022.534.954 (3,98%) realisasi fisik (6,30%).
Ada tiga program pokok yang dibahas dalam rapat TEPRA, yang pertama adalah terkait dengan realisasi APBD, baik pendapatan maupun belanja, pendapatan realisasinya sudah mencapai 13 persen lebih dan belanja realisasi keuangannya 398 persen dan realisasi fisiknya 6.30 persen.
“Namun catatan saya dalam konteks ini sampai dengan 28 februari 2022 realisasi belanja modal masih nihil ini merupakan catatan pentingnya dari realisasi APBD Tahun 2022,” bebernya.
Dia menerangkan, pada bagian yang kedua kepatuhan perangkat daerah terhadap input data Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) seharusnya seluruh perangkat daerah harus menginput SIRUP diatas 80 persen ternyata ada dua perangkat daerah yang masih belum mencapai 80 persen menginput data SIRUPnya.
Selanjutnya lanjut dia terhadap pengadaan mobil operasional Kecamatan yang sebenarnya dianggarkan tahun 2021 diakibatkan keterbatasan ketersediaan mobil yang dipesan maka akan direalisasikan pada tahun 2022. Dari 12 unit mobil yang termonitor sudah 7 unit yang sudah terealisasi ada 5 unit lagi yang dalam proses inden menunggu kedatangan mobilnya.
Dirinya menginginkan data yang lebih detail terkait dengan proses pengadaan barang dan jasa waktu kick off barang dan jasa dengan Provinsi kita melaporkan ada 21 paket. Bagaimana progresnya 21 paket pekerjaan yang kick off itu dilakukan.
Tentu semua sudah tanda tangan kontrak dari 21 paket masih dalam proses waktu pengadaannya, ada yang satu bulan ada yang dua bulan.
Kalau mau mempercepat penyerapan APBD yang paling besar kontribusinya adalah pengadaan barang dan jasa belanja modal. Kalau mengharapkan belanja operasional tidak akan banyak bergerak itu yang berkaitan dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD), Dana Alokasi Khusus (DAK), yang sampai 28 Februari 2022 realisasinya masih nihil semua.
“Saya berharap kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa agar segera mencermati apa saja yang harus dipersiapkan terkait dengan proses pencairan tahap pertama,” bebernya.
Dia menambahkan yang terpenting dipersiapkan adalah APBD Desa, penyelesaian APBD Desa di seluruh 114 desa yang ada di Kabupaten Gunung Mas, ini menjadi konsen terkait dengan dana desa dan BLTDD.
Dirinya mengimbau kepada seluruh kepada perangkat daerah agar mempersiapkan dokumen pendukung terkait dengan pencairan tahap pertama dana alokasi khusus termasuk dokumen pendukungnya termasuk input datanya di aplikasi OM SPAN. “Jangan sampai uang yang sudah ada di depan mata kita karena keterlambatan dan kelalaian ini menjadi tidak terealisasi,” ungkap Sekda Gumas Yansiterson.
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Mar 8, 2022

Kuala Kurun Kurun gunungmaskab.go.id – – Bupati Gunung Mas (Gumas) Jaya Samaya Monong didampingi Wakil Bupati Efrensia L.P Umbing meresmikan Huma Adat Hamputan Singarasa Tunda, di Desa Batu Nyiwuh, Kecamatan Tewah, Sabtu (05/03/2022).
“Ini salah satu dukungan program yaitu, Smart Tourism, dimana program tersebut bergerak dibidang pariwisata yang cerdas dan maju dengan kearifan lokal,” ujar Jaya.
Dirinya mengatakan program tersebut dapat mengundang para wisatawan agar berkunjung ke Huma Adat Hamputan Singarasa Tunda yang berada di desa tersebut, “apalagi letak huma adat tersebut mudah dicapai dengan kendaraan roda empat maupun roda dua.
Kemudian dengan adanya huma adat ini dapat menambah kekayaan budaya kita, dan juga juga bertujuan sebagai objek wisata serta menambah icon wisata kita. “jadi banyak icon wisata wisata yang ada di Kabupaten Gumas salah satunya Huma Adat Hamputan Singarasa Tunda,” katanya.
Lebih lanjut, bupati menjelaskan bahwa Singarasa merupakan seorang tokoh yang berjuang mempertahankan kemerdekaan, Singarasa juga berjasa dalam memelihara, menjaga dan mempertahankan adat, budaya dan masyarakat adat khususnya di Desa Batu Nyiwuh.
Sementara itu ketua panitia peresmian Huma Adat Hamputan Singarasa Tunda, Kartianae S. Mangkin, menerangkan dengan adanya rumah adat ini sebagai bukti bagi seluruh anak cucu, cicit, dan penduduk batu nyiwuh bahwa pemerintah sangat menghargai dan menghormati tokoh-tokoh yang berjasa seperti juga sosok Singarasa Tunda.
Pembangunan Huma Adat Hamputan Singarasa Tunda menelan biaya ratusan juta, dengan rincian 400 Juta Dana APBN Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan yang diberikan pada tahun 2018, dan 200 juta diberikan oleh APBD Provinsi Kalimantan Tengah.
“Dari swadaya panitia melalui keluarga, donatur dan simpatisan dengan total jumlah 60 juta serta bantuan-bantuan lain berupa barang, jasa dan lainnya yang sifatnya tidak mengikat,” tandasnya.
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Mar 7, 2022
Kuala Kurun Kurun gunungmaskab.go.id – Hari ini kami mengumpulkan seluruh kepala sekolah baik SD maupun SMP se wilayah Kabupaten Gunung Mas yang memperoleh dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2021.
“Hal ini terkait yang disampaikan oleh Tim Audit pendahuluan BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah yang sudah menyelesaikan tugasnya beberapa waktu yang lalu, secara spesifik yang ditindaklanjuti, perbedaan sisa kas yang terjadi dari hasil baik itu buku kas umum maupun kas seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Gunung Mas yeng menerima dana BOS,” ucap Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Mas saat dibincangi di GPU Damang Batu, Senin (7/2/2022).
Ditegas Sekda dimana ada belanja modal yang seharusnya ditempatkan di belanja modal tetapi ditempatkan di belanja barang dan jasa. Kriterianya adalah ketika ditempatkan di belanja barang dan jasa maka umur manfaat dari barang tersebut adalah kurang dari dua belas bulan, ketika umur manfaat barang yang dibeli lebih dari dua belas bulan maka itu seharusnya ditempatkan di kelompok belanja modal.
Sebab hal ini yang sangat spesifik catatan hasil pemeriksaan tim pemeriksaan interim BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah yang sudah menyelesaikan tugasnya beberapa waktu yang lalu dan sudah keluar exit meeting pada hari Rabu 2 Maret 2022 diterima langsung oleh Bupati Gunung Mas.
Dia menambahkan penyelesaian hal ini akan berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah atau LKPD Tahun anggaran 202.
“Kalau ini tidak bisa diselesaikan tidak bisa di clearkan maka berpengaruh terhadap keterlambatan penyelesaian penyusunan LKPD Tahun Anggaran 2021 dan juga akan berpengaruh kepada waktu penyerahannya yang sudah ditetapkan oleh perwakilan BPK RI Provinsi Kalimantan Tengah paling lambat tanggal 18 Maret 2022 yang akan datang,” kata Yansiterson.
Selain itu juga akan berpengaruh terhadap opini wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan ini yang paling tidak ingin terjadi. Karena Pemkab. Gumas sudah memperoleh WTP lima kali berturut-turut jangan sampai karena pengeluaran dana BOS berkontribusi terhadap opini BPK, kalau tetap WTP tidak ada masalah kalau turun itu yang menjadi persoalan.
Sebelumya Sekda Gumas Yansiterson berharap 228 sekolah yang menerima dana BOS sampai dengan tim pemeriksaan interim menyelesaikan tugasnya baru 45 yang sudah menyerahkan berkas umumnya dan paling lambat besok harus diselesaikan.
Lebih lanjut, dirinya mengimbau seluruh kepala sekolah yang mengelola dana BOS harus sesuai aturan yang berlaku dan jangan dilanggar, dan untuk Disdikpora untuk mengawal mendampingi masing masing sekolah agar tidak terjadi hal seperti ini lagi.
“Karena dikawal dari awal, hal-hal yang mungkin menjadi kesalahan atau kekeliruan bisa dideteksi dari awal segera bisa diperbaiki dan diselesaikan dengan baik, agar mengurangi lagi hal-hal yang mungkin jadi kelemahan atau kekurangan dari kita,” pungkasnya.
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Mar 2, 2022
Kuala kurun – Dinas perikanan dan ketahanan pangan Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melakukan penandatanganan surat serah terima siswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) jurusan perikanan SMKN I Kurun. Kegiatan dilaksanakan di halaman kantor Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, Rabu (2/3/2022).
Pada kesempatan itu Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, Hansli Gonak mengatakan, kami menerima siswa PKL SMKN I kurun, dengan berbagai upaya kami akan melakukan pembinaan, pembelajaran serta pelatihan dengan sebaik mungkin untuk melakukan pembelajaran dan pelatihan.
Dikatakannya, siswa PKL yang berjumlah 44 orang akan melakukan praktek selama 6 bulan dan itu akan ditempatkan di Balai Benih Ikan (BBI) sekata juri kuala kurun.
“Tentu, siswa yang akan melakukan tugas praktik ini nantinya akan dibina dan dibimbing oleh tim dari dinas perikanan dan ketahanan pangan melalui bidang produksi,” ujar Hansli.
“Dengan begitu mereka akan bisa mendapatkan ilmu pelatihan secara langsung oleh tenaga teknis atau instruktur dibidang budidaya ikan” katanya (2/3).
Beliau berpesan kepada seluruh siswa, selama mengikuti pelatihan agar dapat mentaati berbagai aturan praktek dilapangan yang telah ditentukan oleh tim.
Lebih lanjut dirinya mengingatkan kepada siswa agar benar benar fokus dan mempelajari dari berbagai teori praktek yang diberikan.
Tentunya nanti akan menjadi bekal siswa dalam pembudidaya ikan dan tujuannya,siswa dapat meningkatkan keterampilan di sektor perikanan budidaya ikan.
“Apa yang ditangkap selama melakukan PKL nanti, itu dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dikalangan masyarakat maupun ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi, tandasnya.