by Muhammad Fiqri Baihaqi | Oct 2, 2018 |
Gunung Mas – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Gunung Mas menggelar Rapat Koordinasi Kabupaten (RAKORKAB) I PGRI Gunung Mas Tahun 2018 kegiatan diselenggarakan di Aula SLBN 1 Kurun, Senin (01/10/2018) pagi. “Dengan tema membangkitkan kesadaran kratif Guru dalam meningkatkan mutu Pendidikan”.

Adapun peserta yang hadir seluruh pengurus cabang PGRI dari 12 Kecamatan se Kabupaten Gunung Mas masing-msing 3 orang untuk mengikuti rapat koordinasi dimaksud.
Kepala Dinas Pendidikan Drs. Rusdi mengatakan, dengan diadakan program-program yang ditawarkan ataupun yang akan dibahas nanti oleh PGRI, supaya mampu untuk memberikan kontribusi terutama didalam dunia Pendidikan khusnya di Kabupaten Gunung Mas.
“Sampai saat ini, Kontribusi PGRI berjalan belum maksimal, tetapi mulai saat ini PGRI sendiri sudah melaksanakan rapat-rapat koordinasi dalam rangka membangkitkan kesadaran kratif guru, untuk meningkatkan mutu Pendidikan dan membangun suatu kebersamaan dalam menjalankan tugas mereka,” kata Drs. Rusdi.
Organisasi Guru harus tumbuh besar, dalam membangun kekompakan, bangunkan kerjasama, bangunkan dalam hal Visi Misi sehingga dengan adanya suatu kekompakan, maka PGRI di Kabupaten Gunung Mas bisa lebih maju dan menjadi lebih besar.

Ketua PGRI Brikson, M.Pd menjelaskan PGRI tahun 2017 dapat penghargaan dari pengurus besar PGRI pusat, dan ini tetep kita pertahankan semoga di tahun 2018 juga pada saat rapat koordinasi di pusat semua kita berharap masih diberikan lagi penghargaan. Ini yang ingin kami sampaikan kepada teman-teman, membangun kekompakan, membangun kebersamaan, sebagai wujut untuk memajukan PGRI di Kabupaten Gunung Mas.
“Dalam rangkaian kegiatan rapat koordinasi kali ini, yang pertama dalam waktu yang akan datang peserta dari PGRI itu sendiri akan mengikuti Porseni PGRI tingkat Provinsi. Ada beberapa cabang lomba yang diikuti oleh anggota PGRI, kedua kita ingin pengurus-pengurus cabang di Kecamatan segera membentuk ranting-ranting PGRI di sekolah-sekolah sehingga dari akar ke pusat itu bisa berjalan seiring, semua program yang di canangkan oleh pusat bisa tersalur ke daerah dengan baik,” ucap Brikson, M.Pd.
Press Release Bidang Pengelolaan Informasi Publik.
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Oct 1, 2018 |
Gunung Mas – Tepat Hari ini Bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menggelar Upacara Gabungan di halaman Kantor Bupati Gunung Mas, Senin (1/9/2019). Yang diikuti oleh ASN, TNI, POLRI di lingkungan Kabupaten Gunung Mas.

Sekda Gunung Mas Drs. Yansiterson, M.Si yang mewakil Bupati, sebagai Inspektur upacara pada Hari Kesaktian Pancasila, serta dihadri Ketua DPRD Kabupaten Gunung Mas Drs. Gumer, Wakil Ketua Punding Merang, S.Sos, Kapolres Gunung Mas AKBP Yudi Yuliandin, Danramil Kurun Kapten Infantri M Ayuff, Asisten, Staf Ahli Bupati Gunung Mas, Kepala OPD dilingkup Kabupaten Gunung Mas, serta undangan laiinya.
Upacara memasuki prosesi mengheningkan cipta dan teks pancasila yang dipimpin langsung oleh Sekda Gunung Mas.
Dalam upacara peringatan hari Hari Kesaktian Pancasila tersebut sekda mengatakan, melalui momen ini mari kita memperkuat komitmen untuk mempertahankan Pancasila, Pancasila juga membentangi masyarakat Indonesia dari perpecahan dan sekaligus untuk menangkal idiologi alternatif yang mudah masuk karena lemahnya pemahaman masyarakat,” tuturnya.
Sehingga NKRI tetap utuh dan tidak ada lagi pihak-pihak yang ingin mengganti Pancasila, kita akan kehilangan dan kemungkinan besar akan mengalami suatu keretakan dalam menyambut hari depan Indonesia. Masyarakat harus yakin pada diri sendiri bahwa hanya Pancasila yang ada di Indonesia ini menjadi persamaan untuk merekatkan bangsa ini dan mampu menolak paham radikal,” pungkasnya.
Press Release Bidang Pengelolaan Informasi Publik.
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Sep 27, 2018 |
Gunung Mas – Seiring perkembangan ilmu dibidang gawat darurat, triase rumah sakit modern menjadi salah satu penentu arus pasien dalam layanan gawat darurat, terlebih semakin tingginya kompleksitas kondisi di rumah sakit. Atas dasar itulah, Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menggelar pelatihan triase untuk staf mereka.
”Melalui pelatihan ini, para staf RSUD akan dapat melakukan proses khusus memilah dan memilih pasien berdasarkan beratnya penyakit, menentukan prioritas perawatan gawat medik. Artinya memilih berdasarkan prioritas dan penyebab ancaman hidup,” ucap Direktur BLUD RSUD Kuala Kurun Rina Sari melalui Kasubbag Tata Usaha Aprianus, Rabu (26/9) pagi.
Menurut dia, triase merupakan komponen yang sangat penting di unit gawat darurat, terutama jika terjadi peningkatan jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit. Untuk itu, ketepatan dalam menentukan kriteria triase, akan mampu memperbaiki aliran pasien yang datang ke unit gawat darurat, menjaga sumber daya unit agar fokus menangani kasus yang gawat, dan mengalihkan kasus yang tidak gawat darurat ke fasilitas kesehatan yang sesuai.
”Dengan adanya pelatihan triase ini, mereka bisa mengidentifikasi korban dengan cedera yang mengancam jiwa, kemudian diberikan prioritas, untuk dirawat atau dievakuasi ke fasilitas kesehatan,” tuturnya.
Dia menuturkan, revitalisasi peran dan fungsi triase harus dilakukan oleh RSUD Kuala Kurun, dalam rangka meningkatkan performa pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), serta menjawab tantangan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di rumah sakit, terlebih di instalasi gawat darurat.
”Kita diharapkan nantinya seluruh staf yang mengikuti pelatihan ini dapat melakukan triase pada korban bencana dan musibah massal, maupun dalam pelayanan rutin di RS/IGD sesuai dengan prioritas masalah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana yang juga Kasi Keperawatan BLUD RSUD Kuala Kurun Rahmattambun mengatakan, pelatihan triase ini dilakukan untuk menunjang peningkatan kelas rumah sakit dan akreditasinya, serta meningkatkan SDM tenaga RSUD, baik itu medis maupun non medis.
”Pelatihan ini sangat bermanfaat, terutama bagi tenaga kesehatan/non nakes yang bekerja di RSUD, seperti dokter, perawat, bidan, satpam, petugas loket, dan rekam medik, yang merupakan pintu pertama dalam hal menerima dan melayani pasien,” pungkasnya. (arm)
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Sep 27, 2018 |
Gunung Mas – Badan Perencanaan, Pelatihan dan Pengembangan Daerah melalui Bidang Ekonomi menggelar pelatihan Monitoring Program CSR (Corporate Social Responsibility) dengan menghadirkan 30 perusahaan besar swasta (PBS) di Aula Badan Perencanaan, Penelitian Dan Pengembangan Daerah (BP3D) Kuala Kurun, Selasa (25/09/2018) pagi.
Turut hadir Asisten III Agung, SE, Kepala Perangkat Daerah yang terkait dengan program CSR, Camat Kurun Holten, SE, yayasan Tambuhak Sinta selaku kontributor kegiatan dan PT. Kalimantan Hamparan Sawit sebagai salah satu sponsor kegiatan, Kepala BP3D Kabupaten Gunung Mas Drs. Salampak, M.Si, Ibu Adjarani Djandam selaku nara sumber dari PT. Halmahera Minerals/Newcrest Ltd di Maluku Utara, serta undangan lainnya.
Penyusunan program CSR bagi Perusahaan merupakan langkah penting agar tujuan dan sasaran CSR sesuai dengan peruntukannya. Salah satu fokus dalam program CSR adalah keberpihakan kepada masyarakat kurang mampu atau masyarakat miskin khususnya yang berada di ring 1 sekitar perusahaan dan wilayah dimana perusahaan berada.
Dalam laporan ketua panitia Kepala BP3D Drs. Salampak menyampaikan maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan ini, “kita bisa menambah pengetahuan tentang membangun relasi yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat sekitar perusahaan melalui program pemberdayaan dan meningkatkan pengetahuan peserta tentang metode outcome Mapping khusus bagian monitoring program sebagai metode yang bisa digunakan perusahaan besar swasta (PBS) di industry ekstraktif ” ucapnya.
Wakil Bupati Rony Karlos, S.Sos saat membacakan sambutan tertulis Bupati Gunung Mas mengatakan, sesuai dengan konsep tata kelola CSR yang lebih baik di Gunung Mas, maka ada tiga aspek tata kelola yang akan berjalan dengan baik yakni;
Pertama Pengembangan kognitif untuk aparatur pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dengan berbagai skema penguatan, Kedua Pengembangan Forum Koordinasi CSR sebagai media koordinasi dan advokasi.
Ketiga integrasi program CSR dengan Pemerintah untuk akselerasi pencapaian target target rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) khususnya diranah promosi, pencegahan dan pemberdayaan masyarakat.
“Dengan pelatihan ini dilakukan untuk mitra perusahaan besar swasta dari industry ekstraktif untuk monitoring program CSR dengan menggunakan metode outcome mapping, mengingat pada umumnya program CSR di Kabupaten Gunung Mas bersifat philanthropy atau sumbangan, maka baru sejumlah perusahaan besar swasta dapat melakukan program CSR yang bersifat pemberdayaan” ucap Rony Karlos, S.Sos dalam sambutannya.
Press Rerease Bidang Pengelolaan Informasi Publik.
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Sep 27, 2018 |
Gunung Mas – Dengan menggunakan dana bantuan dari pihak ketiga dan APBD Tahun 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) akan membenahi Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kuala Kurun, sesuai dengan standar Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

”Pemkab bersama seluruh komponen RSUD Kuala Kurun telah sepakat untuk berkomitmen membenahi sarana dan prasarana yang ada, serta menambah bangunan untuk ruang rawat inap. Mudah-mudahan pembangunannya mulai bisa mulai dilakukan pada akhir tahun 2018 mendatang,” ucap Bupati Gumas Arton S Dohong usai meninjau BLUD RSUD Kuala Kurun, Rabu (26/9) siang.
Terlebih, lanjut dia, RSUD Kuala Kurun sekarang ini sudah naik menjadi tipe C. Dengan demikian, tentunya harus ditunjang dengan tuntutan tugas tanggung jawab dan kewajiban, dalam memenuhi syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh rumah sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Foto : Tinjau Bupati Gunung Mas Drs. Arton S. Dohong (Pakai topi) meninjau Lokasi pembangunan gedung baru BLUD RSUD Kuala Kurun, Rabu (26/9/2018).
”Kenaikan tipe tersebut, juga harus dibarengi dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat kita,” tegasnya.
Berdasarkan peninjauan yang dilakukan, memang banyak yang perlu dibenahi, seperti saluran drainase, pembenahan selasar rumah sakit, dan penambahan ruangan rawat inap untuk pasien. Apa yang dilihat pun sesuai dengan yang dikeluhkan oleh pihak RSUD.
”Kita pun meminta kepada pihak RSUD untuk bekerja bersama-sama. Sampaikan semua persoalan, sehingga nanti akan kita bahas satu per satu. Mana yang menjadi prioritas untuk kita tangani tahun 2019,” tegasnya.
Dalam rencana pembenahan RSUD tersebut, kata dia, awalnya berdasarkan luasan, jenis, dan tipe peralatan, dibutuhkan anggaran kurang lebih Rp 24 miliar. Namun setelah melihat kesulitan yang dihadapi pihak ketiga, terutama para pengusaha, maka rancangannya pun diubah, sehingga diperkirakan menggunakan dana Rp 19 miliar lebih.
”Kita berharap rancangan yang sudah diubah ini sudah final dan tidak berubah lagi, sehingga pada akhir 2018 sudah bisa segera dibangun. Pada tahun 2019 juga nanti, ada dana dari APBD untuk pembenahan RSUD tersebut,” tandasnya. (arm)
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Sep 26, 2018 |

Gunung Mas – Badan Perencanaan, Pelatihan dan Pengembangan Daerah melalui Bidang Ekonomi menggelar pelatihan Monitoring Program CSR (Corporate Social Responsibility) dengan menghadirkan 30 perusahaan besar swasta (PBS) di Aula Badan Perencanaan, Penelitian Dan Pengembangan Daerah (BP3D) Kuala Kurun, Selasa (25/09/2018) pagi.
Turut hadir Asisten III Agung, SE, Kepala Perangkat Daerah yang terkait dengan program CSR, Camat Kurun Hoten, SE, yayasan Tambuhak Sinta selaku kontributor kegiatan dan PT. Kalimantan Hamparan Sawit sebagai salah satu sponsor kegiatan, Kepala BP3D Kabupaten Gunung Mas Drs. Salampak, M.Si, Ibu Adjarani Djandam selaku nara sumber dari PT. Halmahera Minerals/Newcrest Ltd di Maluku Utara, serta undangan lainnya.
Penyusunan program CSR bagi Perusahaan merupakan langkah penting agar tujuan dan sasaran CSR sesuai dengan peruntukannya. Salah satu fokus dalam program CSR adalah keberpihakan kepada masyarakat kurang mampu atau masyarakat miskin khususnya yang berada di ring 1 sekitar perusahaan dan wilayah dimana perusahaan berada.
Dalam laporan ketua panitia Kepala BP3D Drs. Salampak, M.Si menyampaikan maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan ini, “kita bisa menambah pengetahuan tentang membangun relasi yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat sekitar perusahaan melalui program pemberdayaan dan meningkatkan pengetahuan peserta tentang metode outcome Mapping khusus bagian monitoring program sebagai metode yang bisa digunakan perusahaan besar swasta (PBS) di industry ekstraktif ” ucapnya.
Wakil Bupati Rony Karlos, S.Sos saat membacakan sambutan tertulis Bupati Gunung Mas mengatakan, sesuai dengan konsep tata kelola CSR yang lebih baik di Gunung Mas, maka ada tiga aspek tata kelola yang akan berjalan dengan baik yakni;
Pertama Pengembangan kognitif untuk aparatur pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dengan berbagai skema penguatan, kedua Pengembangan Forum Koordinasi CSR sebagai media koordinasi dan advokasi, ketiga integrasi program CSR dengan Pemerintah untuk akselerasi pencapaian target target rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) khususnya diranah promosi, pencegahan dan pemberdayaan masyarakat.
“Dengan pelatihan ini dilakukan untuk mitra perusahaan besar swasta dari industry ekstraktif untuk monitoring program CSR dengan menggunakan metode outcome mapping, mengingat pada umumnya program CSR di Kabupaten Gunung Mas bersifat philanthropy atau sumbangan, maka baru sejumlah perusahaan besar swasta dapat melakukan program CSR yang bersifat pemberdayaan” ucap Rony Karlos, S.Sos dalam sambutannya.
Press Rerease Bidang Pengelolaan Informasi Publik.