Kuala Kurun gunungmaskab.go.id – Wakil Bupati Gunung Mas (Gumas) Efrensia L.P Umbing memimpin rapat tim percepatan terpadu kepariwisataan tahun 2021, dalam rangka pembahasan matrik kerja dan evaluasi akhir yang telah diprogramkan pada rapat sebelumnya.
Dalam rapat tersebut Wakil Bupati didampingi Asisten II Setda Gumas Richard dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Eigh Manto. Kegiatan dilaksanakan di ruang rapat lantai I kantor Bupati Gunung Mas, Senin (6/12/2021).
Dalam kesempatan itu, Efrensia mengatakan matrik kerja tim terpadu percepatan pembangunan pariwisata, mulai dari pembuatan pengecoran jalan 400 m, pembuatan gapura desa, perkebunan buah, pengembangan madu kelulut, budidaya ikan, perahu susur sungai, penegembangan shelter peristirahatan, pelatihan pengembangan SDM, promosi pemasaran dan publikasi.
“Kepada seluruh dinas terkait agar mengatur rencana pembangunan daerah wisata Desa Hurung Bunut dengan baik sesuai dengan program yang sudah dijalankan, paling tidak pembangunan yang sudah selesai dapat dimanfaatkan dan dinikmati oleh masyarakat,” ujarnya (6/12).
Ia menambahkan untuk pembangunan gapura desa hurung bunut, dan pengembangan madu kelulut itu nantinya dapat menjadi daya tarik wisatawan, “dengan adanya gapura desa dan budidaya madu kelulut ini bisa menjadi salah satu ikon desa wisata hurung bunut,” jelasnya.
Lanjutnya, untuk usaha budidaya ikan dapat menjadi salah satu daya tarik desa wisata dan sebagai penyangga pangan dari sektor perikanan, untuk wisata perahu susur sungai dapat tercipta objek wisata dengan memanfaatkan sumber air dilokasi DAM.
”Efrensis L.P. Umbing menyarankan desa wisata Hurung Bunut haruslah dikelola dengan baik, seperti kuliner, kerajinan dan lainnya, itu otomatis wisatawan lokal akan berbondong-bondong kesana. Karena adanya daya tarik menikmati dan mengunjunginya,” katanya.
“Saya harap perkebunan buah, tanamlah buah yang bernilai ekonomis seperti alpukat, jambu kristal, buah durian musang king dan buah-buahan yang bernilai.” tandasnya.
Kuala Kurun gunungmaskab.go.id – Wakil Bupati Gunung Mas Efrensia L.P. Umbing menghadiri rapat Evaluasi Percepatan Vaksinasi di Kabupaten Gunung Mas didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Mas Yansiterson, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Champili di ruang rapat lantai 1 kantor Bupati, Jumat (03/12/2021).
Efrensia L.P. Umbing menyampaikan, apresiasinya kepada Kecamatan Manuhing, Sepang dan Mihing Raya atas capaian vaksinasi 70% lebih.
”Kita tidak perlu melihat persentasenya, yang tidak kalah pentingnya adalah nominal orang yang belum vaksin,” ujarnya.
Dia mengatakan, kalau kita melihat nominal orang yang divaksin, target vaksin dosis satu mulai dari yang paling rendah Kecamatan Tewah, Kecamatan Kurun, Kecamatan Rungan, Kecamatan Kahayan Hulu Utara, Kecamatan Rungan Hulu, Kecamatan Manuhing Raya, Kecamatan Rungan Barat, Kecamatan Miri Manasa, Kecamatan Damang Batu, Kecamatan Mihing Raya, Kecamatan Sepang dan Kecamatan Manuhing.
“Untuk Kecamatan Kurun wilayah desa yang perlu digenjot vaksinasinya adalah desa Tewang Pajangan. Tidak usah terlalu menyebar ke desa-desa yang lain fokus kepada wilayah kerja puskesmas Tewang Pajangan”, ujarnya
Dirinya pun mengharapkan, Kecamatan lain harus belajar banyak dari Kecamatan yang presentasi vaksinasinya paling banyak, terutama pendataan warganya terlebih dahulu dan untuk kepala perangkat daerah pendamping ini menjadi perhatian dan strategi kita.
“Kita ingin minggu pertama bulan Desember ini sudah 80 persen vaksinasi di Kabupaten Gunung Mas sudah mencapai target,” tuturnya.
“Saya yakin bisa tercapai, karena daerah lain sudah ada diatas 80 persen, ada yang 87 persen, optimis kita pasti bisa, tetapi harus memakai strategi tadi,” ucap Wakil Bupati Gunung Mas Efrensia L.P. Umbing.
Untuk pendataan seperti sistem Kecamatan Sepang sudah bagus, karena pendataan ini terpadu dan menggunakan surat pernyataan. Vaksinasi terus digalakan karena banyak manfaat yang didapat misalnya mengurangi resiko penularan dan merangsang sistem kekebalan tubuh, saat bepergian menggunakan pesawat serta mengunjungi mall kita harus menunjukan sertifikat vaksin
“Untuk Kominfosantik Kabupaten Gunung Mas yang diminta oleh Bapak Bupati Gunung Mas kemaren di tiap-tiap kantor khususnya yang ada sinyal supaya terapkan melalui aplikasi peduli lindungi,” katanya.
Dia menambahkan untuk kecamatan Kurun nomor dua paling kecil capaian vaksinasinya. Dengan rapat hari ini tinggal dirumuskan, Camat kepala perangkat daerah ikut membantu percepatan vaksinasi di wilayah Kecamatan masing-masing.
“Saya tegaskan kepada para Camat harus bersinergi dengan perangkat daerah yang datang di Kecamatan untuk bisa mengedukasi, mengajak masyarakat untuk divaksin,” tegasnya.
“Sasaran kita delapan puluh persen vaksinasi, kita fokus membangun Kabupaten Gunung Mas Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau yang kita cintai,” terangnya.
FOTO BERSAMA: Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong didampingi Wakil Bupati efrensia L.P. Umbing, narasumber dan peserta sosialisasi program fairventures worldwide di Kabupaten Gunung Mas, di Aula Hotel Zefanya, Jumat (03/12).
Kuala Kurun gunungmaskab.go.id – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Gunung Mas melaksanakan sosialisasi program fairventures worldwide di Kabupaten Gunung Mas.
“Hutan merupakan aset masa depan suatu bangsa, terlebih bagi generasi yang akan datang, disamping keanekaragaman hayati, hutan juga menyimpan sumber daya energi yang menjadi modal kegiatan produksi,” ucap Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong saat menyampaikan sambutannya di Aula Hotel Zefanya, Jumat (03/12/2021).
FOTO BERSAMA: Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong didampingi Wakil Bupati efrensia L.P. Umbing, Asisten II Setda Gumas Richard, narasumber dan peserta sosialisasi program fairventures worldwide di Kabupaten Gunung Mas, di Aula Hotel Zefanya, Jumat (03/12).
Dia mengatakan, sumber daya alam tersebut dapat dimanfaatkan sebagai energi maupun sumber daya perekonomian masyarakat.
“Kita menyadari bahwa orientasi manusia dengan alam cenderung mengedepankan aspek ekologi, ini membuat kegiatan eksploitasi selalu menyadari tren kenaikan. Kadang-kadang ada anggapan bahwa kerusakan alam (hutan, sungai, laut) merupakan harga yang harus dibayar dari sebuah pembangunan,” ujarnya.
Dia menuturkan, disinilah peran penting kita semua seluruh stakeholder pembangunan di tingkat Pusat dan Daerah, untuk duduk bersama merumuskan dan merencanakan bagaimana kita menanggulangi dan merehabilitasi (khususnya hutan) lahan-lahan kritis secara berkelanjutan antara lain dengan mendorong pengembangan mata pencaharian yang berkelanjutan.
Untuk itu, kami menyambut baik kegiatan hari ini yang mengambil tema “Sosialisasi program fairventures worldwide di Kabupaten Gunung Mas”, dimana Fairventures Worldwide Indonesia sebagai pemrakarsa kegiatan ini sebagai salah satu stakeholder pembangunan yang ingin berkontribusi dalam upaya restorasi lahan-lahan yang terdegradasi melalui mata pencaharian yang berkelanjutan.
“Saya berharap kita semua dapat berbagi informasi sebanyak mungkin dari narasumber. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa Pemerintah Kabupaten Gunung Mas mempunyai 3 konsep pembangunan Smart Tourism dan Smart Human Resources yang dalam pelaksanaan haruslah menerapkan cara-cara yang berwawasan lingkungan terutama melalui sustainable livelihood,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Gunung Mas Yantrio Aulia menyampaikan, maksud dari kegiatan tersebut adalah untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai Fairventures Worldwide serta program kerja dan kegiatan yang ditawarkan sebagai bentuk kontribusi dalam pembangunan Daerah khususnya Kabupaten Gunung Mas.
“Selain itu, sebagai sarana komunikasi agar terjalin kesepahaman dan hubungan baik antara program kerja Fairventures dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Gunung Mas,” terangnya.
Dia menambahkan, acara sosialisasi program fairventures worldwide bersama perangkat daerah terkait ini dilaksanakan dengan dengan mekanisme tatap muka dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Sedangkan narasumber Rayanansi (Ketua Perwakilan Fairventures Worldwide Indonesia) Destri Ayu Angela (Treeo Field Officer – Fvw) Lengkang (Manager Kakao Fvw) Agustinus Herry (Manager Pengembangan Bisnis – PT. Fairventures Sosial Forestry),” tukasnya.
Kuala Kurun gunungmaskab.go.id – Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong didampingi Wakil Bupati Efrensia L.P. Umbing menghadiri Sosialisasi Penanggulangan HIV/AIDS di Aula Kecamatan Tewah, Kamis (02/12/2021).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Gunung Mas Akerman Sahidar, Pabung 1016 PLK, Mayor Inf. Idham Khalid, Ketua Pengadilan Agama Ardiansyah, Kabag OPS, Polres Gunung Mas AKP Tri Wibowo, Pimpinan Bank Kalteng Cabang Kuala Kurun Jeksenly, Ketua TP PKK Mimie Mariatie Jaya Samaya Monong dan DK Mandharana.
“Kegiatan ini saya dukung, karena sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama untuk meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Tewah yang saat ini masih dibawah 40 % untuk dosis satu dari target 17.242 orang,” ucap Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong saat menyampaikan sambutannya.
Hingga saat ini pandemi covid-19 belum dapat dikatakan berakhir bahkan gelombang ke-3 terus menjadi ancaman. Guna mencegah hal ini maka pemberian vaksin dosis 1 dan 2 wajib dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian serta mencapai kekebalan kelompok (Herd Immunity).
“Gerakan 5M dan 3T serta vaksinasi diharapkan menjadi solusi untuk menyudahi pandemi yang telah memakan banyak korban jiwa serta melumpuhkan aktivitas masyarakat,” kata Jaya Samaya Monong.
Menurut Jaya Samaya Monong kita patut bahagia bahwa Palang Merah Indonesia saat ini sudah berusia 76 tahun dengan Tema : “Bergerak Bersama” yang merupakan organisasi sosial kemanusaiaan yang bersifat netral, Palang Merah Indonesia Indonesia Kabupaten Gunung Mas juga berperan aktif dan selalu bermitra dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Gunung Mas dalam menjalankan misi kemanusian dan membantu pemerintah daerah dalam kegiatan donor darah, tanggap bencana alam maupun non alam seperti penanganan covid-19 dengan melaksanakan vaksin covid-19.
Dikatakannya, pada saat ini fokus kita adalah pencegahan dan penanganan covid-19 namun pada saat yang sama upaya penanganan HIV-AIDS harus dilakukan mengingat angka kejadian masih cukup tinggi di Kabupaten Gunung Mas.
Ia menjelaskan, pemberiaan informasi mengenai pencegahan HIV-AIDS kepada masyarakat serta kolaborasi pemerintah, pihak swasta dan seluruh masyarakat harus diperkuat sehingga Three Zeros yaitu tidak adanya kasus baru HIV dan tidak adanya kematian akibat HIV AIDS serta stigma/diskriminasi pada penderita dapat terwujud di tahun 2030.
“Untuk Gabungan Organisasi Wanita Kabupaten Gunung Mas yang pada hari ini juga memperingati Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2021. Hari Ibu dimaknai sebagai bentuk peringatan akan perjuangan perempuan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” terang Jaya Samaya Monong.
Sementara itu, Wakil Bupati Gunung Mas Efrensia L.P. Umbing yang juga selaku Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Gunung Mas mengatakan, kegiatan ini mensosialisasikan AIDS dan materi kesehatan lainnya.
“Anggaran pelaksanaan kegiatan bakti sosial ini dari PMI, KPA, dan GOW Kabupaten Gumas dan para donatur,” pungkasnya.
Kuala Kurun gunungmaskab.go.id – Kantor Pertanahan Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melaksanakan kegiatan sidang Panitia Pertimbangan Landreform (PPL) di ruang rapat lantai I kantor Bupati, Kamis (2/12/2021).
Kegiatan sidang PPL dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Mas Yansiterson, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Gunung Mas Adinoto, yang mewakili Kapolres Gunung Mas Kasat Intel AKP Tri Prasetyo, kepala perangkat daerah terkait lainnya.
Adinoto mengatakan, kegiatan sidang PPL hari ini adalah rangkaian redistribusi tanah di Kabupaten Gunung Mas, merupakan tahapan keempat dari beberapa tahap dimana sebelumnya telah dilaksanakan penyuluhan, inventarisasi dan identifikasi pengukuran tanah.
Menurutnya panitia PPL akan menyeleksi calon subyek dan obyek yang akan ditetapkan menjadi penerima manfaat dari kegiatan redistribusi tanah ini.
“Kita bersama-sama sosialisasikan kegiatan ini agar partisipasi masyarakat bisa lebih meningkat lagi dan target kita bisa tercapai pada tahun 2022,” ucapnya.
Adinoto menambahkan untuk luasan tanah kurang lebih empat ribu hektar yang sudah disertifikatkan seribu hektar lebih, belum maksimal karena banyak kendala yang dihadapi dan untuk sisanya akan dilanjutkan pada tahun 2022.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Mas Yansiterson menyampaikan dalam kepemilikan tanah tersebut dimiliki dari unsur pemerintah daerah juga berbagai stakeholder, kepemilikan sertifikat tanah ini sangat penting karena memiliki kepastian hukum yang jelas.
“Pemerintah pusat melalui BPN mempunyai program, tentu pemerintah daerah sangat menyambut baik karena ini berada dalam satu panitia khusus dalam konteks retribusi tanah dari hasil turun ke lapangan, jika ada persoalan maka wadah seperti ini untuk penyelesaiannya apakah akan diproses lanjut atau tidak,” kata Yansiterson.
Ia menjelaskan ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Gunung Mas dilapangan, secara konsisten terus berupaya untuk sosialisasi yang lebih masif lagi demi peningkatan dan pemahaman masyarakat terhadap hal ini, sehingga tidak lagi menjadi kendala.
“Berikan pemaham kepada masyarakat apa sih gunanya membuat sertifikat tanah, apa sih manfaatnya supaya ini benar-benar menjadi sebuah hukum yang tetap terkait hak-hak masyarakat terhadap aset pertanahannya karena sertifikat tanah banyak sekali manfaatnya,” terang Yansiterson.
Kuala Kurun gunungmaskab.go.id – Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Kuala Kurun, menyelenggarakan kegiatan Tax Goes to School tahun 2021 bekerja sama dengan SMK Negeri 1 Kurun, dengan peserta perwakilan siswa-siswi kelas X, XI, XII dan guru pendamping. Kegiatan dilakukan secara tatap muka namun tetap mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan Covid-19, Selasa (30/12/2021).
Kepala KP2KP Kuala Kurun Alfin Subarkah, menyampaikan bahwa untuk membangun masa depan Indonesia termasuk pembangunan di wilayah Gunung Mas perlu dipersiapkan generasi yang memiliki kesadaran pajak yang lebih baik. Budaya sadar pajak harus ditanamkan sejak dini melalui pendidikan agar kesadaran pajak menjadi salah satu karakter generasi bangsa yang cinta tanah air dan bela negara melalui kesadaran pajak.
Dalam rangka itu, Direktorat Jenderal Pajak melakukan beberapa program kegiatan edukasi kesadaran pajak kepada generasi muda melalui pendidikan. Program ini dikenal dengan sebutan Inklusi Kesadaran Pajak dalam Sistem Pendidikan Nasional, mulai jenjang pendidikan SD sampai dengan Perguruan Tinggi.
Bentuk kegiatannya antara lain melalui Pembelajaran Muatan Kesadaran Pajak, Buku Ajar, Buku Pengayaan, microsite: edukasi.pajak.go.id, Tax GoesTo School, Pajak Bertutur.
“Kegiatan Inklusi Kesadaran Pajak dalam Pendidikan juga telah diselenggarakan sebelumnya oleh KP2KP Kuala Kurun bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Gunung Mas, pada tanggal 25 Agustus 2021 dalam bentuk kegiatan Pajak Bertutur 2021 di SMP Negeri 6 Kurun,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kurun Ari Sulistiyorini, menyampaikan terima kasih kepada Tim Penyuluh Perpajakan yang telah memberi kesempatan perwakilan peserta didik SMK Negeri 1 Kurun mengikuti kegiatan Tax Goes to School Tahun 2021 ini sehingga dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan peserta didik tentang perpajakan.
“Saya berharap peserta didik sebagai generasi bangsa kelak menjadi generasi emas Indonesia yang cerdas, sadar, dan taat pajak. Ari menambahkan bahwa kegiatan positif ini sebisa mungkin dilakukan secara berkelanjutan dan dapat menjangkau siswa-siswi yang lebih luas lagi cakupannya di wilayah Kabupaten Gunung Mas,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu Tim Penyuluh dari KP2KP Kuala Kurun memaparkan mengenai apa itu pajak, jenis pajak, manfaat pajak, serta peranan pajak saat pandemi Covid-19.
Selain itu juga disampaikan juga tentang bela negara yang dapat dilakukan siswa-siswi saat ini dengan cara belajar lebih bersungguh-sungguh, mematuhi tata tertib sekolah dan juga mematuhi peraturan yang berlaku di luar lingkungan sekolah.
Ketika kelak siswa-siswi sudah mempunyai penghasilan yang memenuhi kriteria harus dibayar pajaknya, maka membayar pajak juga merupakan bagian dari bela negara.
Dengan membayar pajak berarti ikut serta menjamin kelangsungan negara, pertahanan dan keamanan, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan bangsa. Acara berlangsung dalam suasana kekeluargaan, dan diselingi dengan games dan doorprize menarik dari Tim Penyuluh Perpajakan. Pajak Kita, Untuk Kita.