by Muhammad Fiqri Baihaqi | Oct 29, 2019

FOTO BERSAMA : Fasilitator dan Penggagas CU Central Borneo Yepta Diharja, Riro Harianto, Yepta H Jinal, Mitra Tanjung, Evandi, Untung Jaya Bangas, Six Crown, Riky Wardianto, Andika Saputra, Kaperdo, Bripka E.M Hutauruk, Antony L Jaga, berfoto bersama usai kegiatan strategis planning dan lokakarya pembentukan koperasi keuangan di Kabupaten Gumas, di Ruang Rapat Lantai I Kantor Bupati, Senin (28/10).
Gunung Mas – Credit Union (CU) Central Borneo yang baru saja didirikan dengan slogan Kapakat Manggatang Pambelum, menggelar kegiatan strategis planning dan lokakarya pembentukan koperasi keuangan di Kabupaten Gunung Mas (Gumas).

“Lokakarya ini bertujuan untuk menggali isu-isu strategis dengan melakukan analisis melalui diskusi, sehingga menghasilkan kesepakatan bersama untuk mendirikan koperasi keuangan di Kabupaten Gumas,” ucap salah satu penggagas CU Central Borneo Yepta Diharja, Selasa (29/10).
Dia menuturkan, isu-isu strategis tersebut yakni berkaitan dengan peningkatan kualitas, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), agar memiliki daya saing dalam pengelolaan Sumber Daya Alam (SDM), untuk memenuhi kesejahteraan hidup masyarakat.
“Diskusi ini kita anggap perlu sebagai upaya membangun kegiatan usaha bersama dan mandiri dalam wadah koperasi, agar dapat berkelanjutan melakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan, untuk meningkatkan SDM tanpa harus bergantung dengan pihak lain,” ujarnya.
Sebagai upaya membangun kegiatan usaha bersama dan mandiri dalam wadah koperasi, lanjut dia, dibentuk koperasi keuangan yakni CU Central Borneo, yang berorientasi pada peningkatan kapasitas dan kualitas anggota, bukan pada hasil investasi atau bunga simpanan.
“Dalam pembentukan CU Central Borneo ini, kita memiliki misi meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM anggota, melalui pendidikan dan pelatihan untuk terwujud kesejahteraan bersama. Sedangkan visi, menjadikan CU yang berbasis pemberdayaan masyarakat, berintegritas, mandiri, dan berkelanjutan,” tegasnya.
Dia menuturkan, modal awal kapitalisasi koperasi keuangan CU Central Borneo ini bersumber dari swadaya anggota dalam bentuk simpanan yang dikelola dalam bentuk pinjaman, dan hasilnya sebagian besar digunakan untuk pemberdayaan SDM anggota.
“Dari 44 orang yang sudah terdaftar sebagai anggota CU Central Borneo, telah terkumpul modal awal sebesar Rp 1 Miliar,” tukasnya.
Visi : Credit Union berbasis pemberdayaan masyarakat, berintegritas, mandiri, dan berkelanjutan.
Slogan : Kapakat Manggatang Pambelum.
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Oct 29, 2019

FOTO BERSAMA : Kepala Kesbangpol Kabupaten Gumas Tasa Torang, didampingi Sekretaris Gantian Pasti, Kabid Politik dan Kemasyarakatan Supervisi Budi, dan Plt Kabid Ketahanan Ideologi Bangsa Sampung P Tambunan, berfoto bersama dengan peserta IKBAB dan dan Peringatan HSP ke 91 Tingkat Provinsi Kalteng tahun 2019 di Kota Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, Senin (28/10).
Gunung Mas – Puluhan peserta yang merupakan para pemuda dari Kabupaten Gunung Mas (Gumas) mengikuti peringatan Ikrar Bersama Anak Bangsa (IKBAB) dan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke 91 Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tahun 2019, di Kota Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, yang dihadiri oleh Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.
Sebelum upacara peringatan IKBAB dan HSP ke 91, dilakukan pencerahan kebangsaan pada Minggu (27/10) di GPU Lantang Torang. Dengan pembicara, yakni Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah, dan Danrem 102/Panju Panjung Kolonel Arm Saiful Rizal.
“Peringatan IKBAB dan HSP ke 91 ini, harus kita maknai dengan sungguh sungguh. Dimana, para pemuda di Provinsi Kalteng, khususnya di Kabupaten Gumas harus bisa berperan serta dalam menggerakkan roda pembangunan,” ucap Kepala Kesbangpol Kabupaten Gumas Tasa Torang, Selasa (29/10).
Untuk memajukan suatu daerah, terutama Kabupaten Gumas, lanjut dia, dibutuhkan peran aktif pemuda sebagai penggerak pembangunan. Untuk itu, mulai dari sekarang mereka harus mempersiapkan diri dengan membekali sumber daya manusia (SDM) yang handal.
”Agar SDM pemuda menjadi handal, harus bisa diraih melalui pendidikan, sehingga menghasilkan pemuda yang terampil, berwawasan dan berkarakter,” ujarnya.
Dia pun berpesan, kepada seluruh pemuda Kabupaten Gumas, agar jangan coba-coba kompromi dengan barang haram narkoba, minuman keras (miras), judi dan penyakit masyarakat lainnya. Kebiasaan seperti itu hanya akan merusak masa depan pemuda itu sendiri.
”Jauhi narkoba, miras, judi dan lainnya. Masa depan yang cerah hanya bisa dicapai melalui pendidikan. Untuk itu, pemuda kita harus cerdas, terampil dan berkarakter sebagai motor pembangunan,” tukasnya.
Usai upacara peringatan IKBAB dan HSP ke 91, dilakukan penanaman pohon dari masing-masing Kabupaten/Kota. Ini sebagai wujud persatuan dan kesatuan para pemuda se Provinsi Kalteng.
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Oct 29, 2019

ARAHAN : Asisten II Setda Gumas Yohanes Tuah didampingi Plt Sekretaris BP3D Beben Martinus memberikan arahan pada sosialisasi pamsimas III tahun 2019 tingkat Kabupaten Gumas, di Aula Kantor BP3D setempat, Senin (28/10) pagi.
Gunung Mas – Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BP3D) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menggelar sosialisasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) III tahun 2016-2019. Ini merupakan kelanjutan program pamsimas I (2008-2012) dan pamsimas II (2013-2016).

Berfoto bersama usai pembukaan Sosialisasi pamsimas III.
“Sosialisasi pamsimas III ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap air minum dan sanitasi yang berkelanjutan, di wilayah desa dan pinggiran kota,” ucap Asisten II Setda Gumas Yohanes Tuah, di Aula Kantor BP3D setempat, Senin (28/10) pagi.
Dia mengatakan, pamsimas III merupakan instrumen pelaksanaan dua agenda nasional, untuk meningkatkan cakupan penduduk terhadap pelayanan air minum dan sanitasi layak berkelanjutan yakni, air bersih untuk rakyat serta sanitasi total berbasis masyarakat.
“Melalui program ini, akan mampu menghasilkan infrastruktur air minum dan sanitasi berskala kecil dengan pembiayaan yang relatif rendah dan kualitas konstruksi yang baik. Untuk itu, para pelaku program diharapkan dapat meningkatkan dampak positif yang dihasilkan dari program pamsimas,” ujarnya.
Dia menuturkan, sasaran yang ingin dicapai melalui program pamsimas III adalah, tambahan penduduk mengakses sarana air minum aman dan berkelanjutan, mengakses sanitasi yang baik, masyarakat desa mampu menerapkan program stop buang air besar sembarangan (SBS), mengadopsi perilaku program cuci tangan pakai sabun (CTPS).
“Kami juga ingin Pemerintah Kabupaten (Pemkab) memiliki dokumen perencanaan daerah bidang air minum dan sanitasi, serta mempunyai peningkatan di bidang air minum dan sanitasi,” terangnya.
Ada beberapa strategi yang diterapkan dalam program Pamsimas III, yakni mengubah perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat melalui pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) dan sanitasi berbasis masyarakat, mengarusutamakan pendekatan penbangunan berbasis masyatakat dalam pembangunan SPAM dan sanitasi, serta penguatan peran pemerintah desa untuk membina dan mengawasi penyelenggaraan SPAM, meliputi pengembangan dan pengelolaan termasuk dukungan pembiayaan.
“Kontribusi desa-desa, masyarakat, serta pihak-pihak yang peduli dengan air minum dan sanitasi sangat diharapkan untuk dapat menyukseskan program pamsimas III,” tuturnya.
Sementara itu, Plt Sekretaris BP3D Kabupaten Gumas Beben Martinus mengatakan, program pamsimas III bertujuan untuk meningkatkan jumlah masyarakat kurang terlayani termasuk berpendapatan rendah di wilayah pedesaan, sehingga dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi 100 persen yang berkelanjutan.
“Selain itu, untuk meningkatkan penerapan nilai-nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat, dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,” katanya.
Dia menambahkan, ada beberapa kriteria desa sasaran program pamsimas III, yakni belum pernah mendapatkan program pamsimas, cakupan akses air minum aman masih rendah, cakupan akses sanitasi layak masih rendah, prevalensi penyakit diare yang ditularkan melalui air dan lingkungan masih tergolong tinggi, memiliki potensi sumber air baku.
“Sejauh ini, antusias desa dalam mengikuti program pamsimas ini cukup besar. Bagu desa-desa yang berminat untuk mengikuti program ini, harus dapat mengikuti semua aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat, terkait persyaratan yang diperlukan untuk dapat mengikuti program ini,” tukasnya.
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Oct 29, 2019
SAMPAIKAN : Juru Bicara Fraksi Partai Golkar Iceu Purnamasari (berdiri) didampingi Ketua DPRD Akerman Sahidar, Wakil Ketua I Binartha, Wakil Ketua II Neni Yuliani, Bupati Gumas Jaya Samaya Monong, dan Wakil Bupati Efrensia LP Umbing, menyampaikan pandangan umum fraksinya, terhadap enam buah raperda Kabupaten Gumas, rapat paripurna ke 5 masa persidangan I tahun sidang 2019, Selasa (29/10) pagi.

Sejumlah Anggota DPRD mengikuti Rapat Paripurna Ke – Masa Persidangan I Tahun 2019, Selasa (29/10/2019).
Gunung Mas – Setelah penyampaian pidato pengantar Bupati Gunung Mas (Gumas) terhadap enam buah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kabupaten Gumas, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat kembali menggelar rapat paripurna ke 5 masa persidangan I tahun sidang 2019, yang mengagendakan pandangan umum fraksi-fraksi pendukung dewan terhadap enam buah raperda tersebut.
Enam buah raperda itu, yakni tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gumas, Organisasi dan Tata Kerja RSUD Kuala Kurun, RPJMD Kabupaten Gumas tahun 2019-2024, Perubahan ketiga atas Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas pada Perusahaan Daerah (Perusda) Gunung Mas Perkasa, Perubahan Kedelapan atas Perda Nomor 11 Tahun 2010 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Gumas pada PDAM, dan Penyertaan Modal Pemkab Gumas pada PT Bank Pembangunan Daerah Kalteng.
“Dari Fraksi PDIP, dapat menerima enam raperda tersebut untuk dibahas pada rapat-rapat selanjutnya antara eksekutif dan legislatif sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan,” ucap Juru Bicara Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Gumas Elvi Esi, di Kantor DPRD setempat, Selasa (29/10) pagi.
Namun demikian, lanjut dia, pihaknya mengingatkan kepada pemkab agar agar memilih pengelola perusda yang benar-benar profesional, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi daerah, yakni mampu menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kami sarankan kepada pemkab untuk lebih berhati-hati dalam menempatkan orang-orang yang akan mengelola Perusda Gunung Mas Perkasa dikemudian hari,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Gumas Iceu Purnamasari mengatakan, dapat memahami bahwa Peraturan Daerah (Perda) sangat penting sebagai payung hukum dalam menjalankan roda pemerintahan, khususnya tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah Kabupaten Gumas.
“Dengan memperhatikan beberapa penjelasan pengajuan enam buah raperda tersebut, kami dapat menerima untuk dibahas bersama dengan eksekutif, dengan harapan bisa mencapai hasil maksimal sebagai produk hukum daerah yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tuturnya.
Selanjutnya, Ketua Fraksi NasDem-Hanura Evandi menyampaikan, terkait raperda yakni tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gumas, Organisasi dan Tata Kerja RSUD Kuala Kurun, RPJMD Kabupaten Gumas tahun 2019-2024, pihaknya sangat sepakat agar tiga buah raperda tersebut segera dibahas dalam forum DPRD Kabupaten Gumas.
“Namun demikian, kami juga ingin meminta penjelasan mengenai dasar hukum serta alasan yang kuat, atas penyertaan modal yang diberikan Pemkab Gumas kepada Perusda Gunung Mas Perkasa, PDAM, dan PT Bank Pembangunan Kalteng,” tegasnya.
Kemudian, Juru bicara Fraksi Partai Demokrat Neni Yuliani menuturkan, terkait penyampaian enam buah raperda tersebut, pihaknya berpendapat bahwa semua raperda itu dapat diterima untuk dibahas pada rapat-rapat selanjutnya antara eksekutif dan legislatif sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
“Kalau dari Fraksi Gerakan Karya Bersatu, setelah mencermati isi pidato yang disampaikan Bupati Gumas tentang enam buah raperda, pada prinsipnya kami dapat menerima dan setuju untuk dibahas dalam rapat-rapat dewan selanjutnya,” tukas Juru Bicara Fraksi Gerakan Karya Bersatu Espriadi.
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Oct 29, 2019

Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong, SE., M.Si menyerahkan naskah enam buah raperda kepada Ketua DPRD Akerman Sahidar, dengan disaksikan Wakil Ketua I DPRD Binartha, dan Wakil Ketua II DPRD Neni Yuliani, untuk dibahas dan desepakati, pada rapat Paripurna ke-4 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2019, Senin (28/10/2019).
Gunung Mas – Pada rapat paripurna ke 4 masa persidangan pertama tahun sidang 2019 DPRD Gunung Mas (Gumas), Senin (28/102019) Bupati Gumas Jaya Samaya Monong, SE., M.Si menyampaikan pidato pengantar terhadap 6 buah Raperda.
“Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang disampaikan pihaknya (Eksekutif) kepada Legislatif, yakni Raperda tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah Kabupaten Gunung Mas, Raperda tentang organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Daerah Kuala Kurun, Raperda tentang rencana pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Gunung Mas tahun 2019-2024, Raperda tentang perubahan ketiga atas peraturan daerah nomor 5 tahun 2009 tentang penyertaan modal Pemerintah Daerah Kabupaten Gunung Mas pada Perusahaan Daerah Gumas Perkasa, Raperda tentang perubahan ke 8 atas Perda nomor 11 tahun 2010 tentang penyertaan modal Pemkab Gumas pada PDAM Kabupaten Gumas dan Raperda tentang penyertaan modal Pemkab Gumas pada PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah,” ujarnya.
Memaparkan cukup rinci 6 Raperda yang diajukan, Jaya berharap perhatian dan komitmen dari anggota DPRD Gumas dan OPD yang nantinya akan membahas 6 Raperda. Ia pun menyampaikan terimakasihnya atas kerjasama yang baik demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Gumas.
Oleh karena itu perangkat daerah dibentuk, guna membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi di daerah, sebagai pendukung tugas kepala daerah dalam penyusuan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersipat spesifik, serta sebagai unsur pelaksana urusan daerah.
Maksud dan tujuan rencana peraturan daerah tentang RPJMD Kabupaten Gunung Mas 2019-2024 adalah untuk menyediaakan rencana pembangunan daerah dalam waktu 5 tahun. Memberikan gambaran tentang kondisi daerah, permasalahan dan isu strategis, untuk merumuskan arah kebijakan dan prioritas acuan resmi rencana strategis perangkat daerah.
“Besar harapan kami agar pembahasan nantinya berjalan baik dan lancar sehingga penjadwalan kita sesuai dengan yang sudah kita sepakati bersama,” pungkasnya.
Rapat dipimpin Ketua DPRD Akerman Sahidar didampingi Wakil Ketua Binartha dan Neni Yuliani, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Anggota DPRD, Asisten, Staf Ahli Bupati, Pimpinan OPD, beberapa pejabat Eselon III dan IV, Ketua TP PKK, pimpinan BUMN/BUMD, sejumlah tenaga ahli fraksi dan undangan lainnya.