Rapat Paripurna Ke – 6 Masa Persidangan I Tahun 2019

Rapat Paripurna Ke – 6 Masa Persidangan I Tahun 2019

Rapat Paripurna Ke – 6 Masa Persidangan I Tahun 2019

SAMPAIKAN : Juru Bicara Fraksi Partai Golkar Iceu Purnamasari (berdiri) didampingi Ketua DPRD Akerman Sahidar, Wakil Ketua I Binartha, Wakil Ketua II Neni Yuliani, Bupati Gumas Jaya Samaya Monong, dan Wakil Bupati Efrensia LP Umbing, menyampaikan pandangan umum fraksinya, terhadap enam buah raperda Kabupaten Gumas, rapat paripurna ke 5 masa persidangan I tahun sidang 2019, Selasa (29/10) pagi.

Sejumlah Anggota DPRD mengikuti Rapat Paripurna Ke – Masa Persidangan I Tahun 2019, Selasa (29/10/2019).

Gunung Mas – Setelah penyampaian pidato pengantar Bupati Gunung Mas (Gumas) terhadap enam buah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kabupaten Gumas, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat kembali menggelar rapat paripurna ke 5 masa persidangan I tahun sidang 2019, yang mengagendakan pandangan umum fraksi-fraksi pendukung dewan terhadap enam buah raperda tersebut.

Enam buah raperda itu, yakni tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gumas, Organisasi dan Tata Kerja RSUD Kuala Kurun, RPJMD Kabupaten Gumas tahun 2019-2024, Perubahan ketiga atas Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas pada Perusahaan Daerah (Perusda) Gunung Mas Perkasa, Perubahan Kedelapan atas Perda Nomor 11 Tahun 2010 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Gumas pada PDAM, dan Penyertaan Modal Pemkab Gumas pada PT Bank Pembangunan Daerah Kalteng.

“Dari Fraksi PDIP, dapat menerima enam raperda tersebut untuk dibahas pada rapat-rapat selanjutnya antara eksekutif dan legislatif sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan,” ucap Juru Bicara Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Gumas Elvi Esi, di Kantor DPRD setempat, Selasa (29/10) pagi.

Namun demikian, lanjut dia, pihaknya mengingatkan kepada pemkab agar agar memilih pengelola perusda yang benar-benar profesional, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi daerah, yakni mampu menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kami sarankan kepada pemkab untuk lebih berhati-hati dalam menempatkan orang-orang yang akan mengelola Perusda Gunung Mas Perkasa dikemudian hari,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Gumas Iceu Purnamasari mengatakan, dapat memahami bahwa Peraturan Daerah (Perda) sangat penting sebagai payung hukum dalam menjalankan roda pemerintahan, khususnya tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah Kabupaten Gumas.

“Dengan memperhatikan beberapa penjelasan pengajuan enam buah raperda tersebut, kami dapat menerima untuk dibahas bersama dengan eksekutif, dengan harapan bisa mencapai hasil maksimal sebagai produk hukum daerah yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tuturnya.

Selanjutnya, Ketua Fraksi NasDem-Hanura Evandi menyampaikan, terkait raperda yakni tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gumas, Organisasi dan Tata Kerja RSUD Kuala Kurun, RPJMD Kabupaten Gumas tahun 2019-2024, pihaknya sangat sepakat agar tiga buah raperda tersebut segera dibahas dalam forum DPRD Kabupaten Gumas.

“Namun demikian, kami juga ingin meminta penjelasan mengenai dasar hukum serta alasan yang kuat, atas penyertaan modal yang diberikan Pemkab Gumas kepada Perusda Gunung Mas Perkasa, PDAM, dan PT Bank Pembangunan Kalteng,” tegasnya.

Kemudian, Juru bicara Fraksi Partai Demokrat Neni Yuliani menuturkan, terkait penyampaian enam buah raperda tersebut, pihaknya berpendapat bahwa semua raperda itu dapat diterima untuk dibahas pada rapat-rapat selanjutnya antara eksekutif dan legislatif sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.

“Kalau dari Fraksi Gerakan Karya Bersatu, setelah mencermati isi pidato yang disampaikan Bupati Gumas tentang enam buah raperda, pada prinsipnya kami dapat menerima dan setuju untuk dibahas dalam rapat-rapat dewan selanjutnya,” tukas Juru Bicara Fraksi Gerakan Karya Bersatu Espriadi.

Bupati Sampaikan 6 Raperda Pada Rapat Paripurna DPRD

Bupati Sampaikan 6 Raperda Pada Rapat Paripurna DPRD

Bupati Sampaikan 6 Raperda Pada Rapat Paripurna DPRD

Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong, SE., M.Si menyerahkan naskah enam buah raperda kepada Ketua DPRD Akerman Sahidar, dengan disaksikan Wakil Ketua I DPRD Binartha, dan Wakil Ketua II DPRD Neni Yuliani, untuk dibahas dan desepakati, pada rapat Paripurna ke-4 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2019, Senin (28/10/2019).

Gunung Mas – Pada rapat paripurna ke 4 masa persidangan pertama tahun sidang 2019 DPRD Gunung Mas (Gumas), Senin (28/102019) Bupati Gumas Jaya Samaya Monong, SE., M.Si menyampaikan  pidato pengantar terhadap 6 buah Raperda.

“Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang disampaikan pihaknya (Eksekutif) kepada Legislatif, yakni Raperda tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah Kabupaten Gunung Mas, Raperda tentang organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Daerah Kuala Kurun, Raperda tentang rencana pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Gunung Mas tahun 2019-2024, Raperda tentang perubahan ketiga atas peraturan daerah nomor 5 tahun 2009 tentang penyertaan modal Pemerintah Daerah Kabupaten Gunung Mas pada Perusahaan Daerah Gumas Perkasa, Raperda tentang perubahan ke 8 atas Perda nomor 11 tahun 2010 tentang penyertaan modal Pemkab Gumas pada PDAM Kabupaten Gumas dan Raperda tentang penyertaan modal Pemkab Gumas pada PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah,” ujarnya.

Memaparkan cukup rinci 6 Raperda yang diajukan, Jaya berharap perhatian dan komitmen dari anggota DPRD Gumas dan OPD yang nantinya akan membahas 6 Raperda. Ia pun menyampaikan terimakasihnya atas kerjasama yang baik demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Gumas.

Oleh karena itu perangkat daerah dibentuk, guna membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi di daerah, sebagai pendukung tugas kepala daerah dalam penyusuan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersipat spesifik, serta sebagai unsur pelaksana urusan daerah.

Maksud dan tujuan rencana peraturan daerah tentang RPJMD Kabupaten Gunung Mas 2019-2024 adalah untuk menyediaakan rencana pembangunan daerah dalam waktu 5 tahun. Memberikan gambaran tentang kondisi daerah, permasalahan dan isu strategis, untuk merumuskan arah kebijakan dan prioritas acuan resmi rencana strategis perangkat daerah.

“Besar harapan kami agar pembahasan nantinya berjalan baik dan lancar sehingga penjadwalan kita sesuai dengan yang sudah kita sepakati bersama,” pungkasnya.

Rapat dipimpin Ketua DPRD Akerman Sahidar didampingi Wakil Ketua Binartha dan Neni Yuliani, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Anggota DPRD, Asisten, Staf Ahli Bupati, Pimpinan OPD, beberapa pejabat Eselon III dan IV, Ketua TP PKK, pimpinan BUMN/BUMD, sejumlah tenaga ahli fraksi dan undangan lainnya.

Pemuda Sebagai Primer Morver Pembangunan di Gumas

Pemuda Sebagai Primer Morver Pembangunan di Gumas

Pemuda Sebagai Primer Morver Pembangunan di Gumas

IRUP : Bupati Gumas Jaya Samaya Monong, SE., M.Si bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 91 tahun 2019, Senin (28/10/2019) pagi.

Gunung Mas – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) menggelar  upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 91 tahun 2019, dengan  tema “Bersatu Kita Maju”. Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam sumpah pemuda.

Foto Bersama : Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong, SE., M.Si didampingi ketua TP_PKK Mimie Mariatie Jasa S Monong berfoto bersama dengan sejumlah ormas di Gumas, (28/10/2019).

“Melalui tema ini, kami ingin di tangan pemuda, Negara Indonesia bisa lebih maju. Pemuda untuk Indonesia maju adalah yang memiliki karakter, kapasitas, kemampuan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif, serta mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan dunia,” ucap Bupati Gumas Jaya Samaya Monong, SE., M.Si Senin (28/10/2019) pagi.

Ia pun mengingatkan pemuda-pemudi Gumas soal dampak negatif  dari modernisasi dan globalisasi. Dampak negatif  itu dapat dicegah melalui peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berkarakter Pancasila dan berpola pikir yang baik didasari nilai-nilai agama.

Pemuda harus menjadi sosok karakter yang tangguh, dimana memiliki karakter moral dan kinerja, beriman, bertakwa, berintegritas tinggi, jujur, santun, bertanggung jawab, disiplin, kerja keras, cerdas, ikhlas, dan tuntas.

“Pemuda juga harus memiliki kapasitas intelektual dan kemampuan kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan yang mumpuni, serta memiliki inovasi agar mampu berperan aktif dalam kancah internasional,” tuturnya.

Kami ingin kedepan akan banyak muncul tokoh-tokoh muda yang mendunia, yang mampu memberikan warna untuk mengubah dunia dengan tekad dan semangat, serta tentunya didukung oleh Ilmu pengetahuan dan teknologi.

Beliau mengakui, kalau pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas tembok kekinian dunia, demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik.

“Semangat para pemuda dalam menatap dan ikut membangun dunia, harus terus menjadi obor penyemangat bagi pengabdian pemuda Indonesia dalam ikut serta berpartisipasi mengangkat bangsa dan tanah air tercinta di kancah dunia,” katanya.

Dia menambahkan, kemajuan tidak akan pernah tercapai jika masa depan hanya dipandang sebagai proses lanjut dari masa kini. Untuk itu, bagaimana generasi muda harus merespon kemajuan itu dengan kearifan menghargai keluhuran perjuangan dari generasi sebelumnya tanpa terjebak dalam kejayaan dan romantisme masa lalu, serta kenyataan masa kini sehingga membuat mereka tidak lagi sanggup keluar untuk menatap masa depan.

“Pemuda-pemudi Gumas harus melihat jauh kedepan, yang lebih baik, karena kemajuan daerah ini, salah satunya terletak ditangan pemuda-pemudi sebagai primer morver pembangunan di Gumas Pemuda-pemudi Gunung Mas tidak boleh jadi penonton, tapi jadilah pelaku pembangunan yang baik, dengan sumber daya manusia yang siap pakai dan berkarakter Pancasila,” pungkasnya.

Upacara dihadiri Ketua DPRD Akerman Sahidar, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, sejumlah Anggota DPRD,asisten, pimpinan OPD, beberapa pejabat eselon III dan IV,camat Kurun Holten,ketua TP-PKK Gumas, sejumlah tokoh agama, ketua dan beberapa pengurus KNPI, Organisasi Kemasyarakatan seperti Kudamata, For Dayak dan Pemuda Pancasila, Pramuka, Pelajar, ASN, TNI/POLRI, Satpol PP dan undangan lainnya.

Ini Kendala PKBM Selama ini Yang Dihadapi

Ini Kendala PKBM Selama ini Yang Dihadapi

Ini Kendala PKBM Selama ini Yang Dihadapi

Kepala Bidang Pembinaan Paud dan Dikmas Indra Yustina, S.Kom menyampaikan sambutan tertulis Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Drs. Rusdi pada kegiatan bimbingan teknis kurikulum 2013, pada pendidikan masyarakat, didampingi oleh kasi Kurikulum Temiarie, MM, samping kiri, dan Kasi Peserta Didik Betrie Riana, S.Pd samping kanan ujung, Juamt (25/10/2019).

Berfoto bersama : Usai kegiatan pembukaan bimbingan teknis kurikulum 2013 pada pendidikan masyarakat tahun 2019. peserta berfoto bersama, Jumat (25/10/2019).

Gunung Mas – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gunung Mas (Gumas), melalui Bidang Pembinaan Paud dan Dikmas menggelar kegiatan, Bimbingan teknis Kurikulum 2013 pada Pendidikan masyarakat tahun 2013.

“Pendidikan masyarakat yang termasuk di dalamnya ada lembaga pusat kegiatan belajar masyarakat PKBM adalah, suatu upaya pembinaan pendidikan yang ditujukan kepada anak putus sekolah pada usia sekolah dan dilakukan melalui rangsangan pendidikan kesetaraan yang dibantu oleh pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dan dapat mencapai masa depan yang gemilang,” ujar Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Gumas yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan Paud dan Dikmas Indra Yustina, S.Kom, Jumat (25/10/2019) di Aula BP3D Kabupaten Gunung Mas.

Oleh sebab itu sesungguhnya tugas kita memiliki peran sangat penting dalam menyiapkan dan mengantarkan warga belajar, untuk menempuh pendidikan dan dapat mencapai masa depan yang gemilang.

“Kami berharap mari kita bekerjasama untuk membantu perluasan dan pemerataan pendidikan masyarakat ini dalam berbagai elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan, fasilitas dan pembiayaan dalam melaksanakan program-program yang akan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan pusat dan daerah,” terangnya.

Sementara itu, ketua panitia Temiarie, MM mengatakan, peserta yang mengikuti Bimbingan teknis ini berjumlah 17 (tujuh belas) orang  terdiri dari korwil, PLS, dan ketua PKBM, operator se-Kabupaten Gunung Mas.

Kendala PKBM selama ini yang dihadapi ada kepakuman penyelenggaraan ujian kesetaraan karena ada peralihan sistem ujian kesetaraan yang sudah  berubah menjadi UNBK (Ujan Nasional Berbasis Komputer).

“Kegiatan ini bertuajuan untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan bagi PKBM, untuk dapat menerapkan kurikulum 2013 pada pendidikan kesetaraan dan sharing penyelenggaraan ujian kesetaraan pada lembaga,” pungkasnya.

Jadi Orang Dayak Pertama di Kabinet, Alue Dohong: Ini Kebahagiaan Suku Dayak

Jadi Orang Dayak Pertama di Kabinet, Alue Dohong: Ini Kebahagiaan Suku Dayak

Jadi Orang Dayak Pertama di Kabinet, Alue Dohong: Ini Kebahagiaan Suku Dayak

Foto: CNN

Gunung Mas – KALAMANTHANA, Jakarta Alue Dohong menyatakan dirinya merupakan anak suku Dayak pertama yang menjabat dalam kabinet pemerintahan.

“Dalam sejarah Indonesia merdeka, ini orang Dayak pertama di kabinet. Jadi, saya yakin kalau takdir jadi wakil menteri, ini jadi kebahagiaan suku Dayak di Kalimantan,” katanya setelah bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019).

Alue Dohong, rencananya, akan ditempatkan Jokowi sebagai Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Posisi menterinya dijabat petahana Siti Nurbaya Bakar.

Alue merupakan akademisi yang memang telah lama bergelut dalam bidang pengelolaan lahan basah atau lahan gambut.

Sebelum berkiprah di BRG, Alue mendirikan Lembaga Pengkajian, Pendidikan, dan Pelatihan Lingkungan Hidup (LP3LH) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Alue sempat terlibat dalam merestorasi lahan gambut di provinsi tersebut.

Selain bekerja di BRG, ia juga mengajar Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup di Universitas Palangkaraya.

Alue Dohong adalah putra Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Dia termasuk salah satu pegiat persoalan lingkungan hidup di Negeri Tambun Bungai.

Alue Dohong sebelumnya adalah Deputi Bidang Konstruksi, Operasi, dan Pemeliharaan pada Badan Restorasi Gambut (BRG). Dia juga menjadi pengajar sumber daya alam dan lingkungan hidup di Universitas Palangka Raya.

Alue Dohong sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Jumat ini. Usai bertemu Jokowi, Alue menuturkan ia dan presiden banyak berdiskusi masalah kehutanan dan juga rencana pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur.

“Kami banyak berdiskusi masalah kehutanan, kita juga berdiskusi tentang ibu kota negara baru di Kaltim. Berdasarkan arahan bapak presiden kemungkinan (saya ditunjuk sebagai wakil menteri) LHK,” kata Alue kepada wartawan di Istana. (ik)