Hiburan Rakyat

Hiburan Rakyat

Hiburan Rakyat

 

Press Rilis Bidang Pengelolaan Informasi Publik

 

DPT Pemilu 2019 Ditetapkan 79.970

DPT Pemilu 2019 Ditetapkan 79.970

DPT Pemilu 2019 Ditetapkan 79.970

Gunung Mas – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melaksanakan rapat pleno terbuka rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) akhir, dan penetapan Daftar pemilih Tetap (DPT) tingkat Kabupaten Gumas untuk Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2019 mendatang.

”Berdasarkan Keputusan KPU Kabupaten Gumas, kita tetapkan DPT untuk pemilu tahun 2019 sebanyak 79.970 pemilih, yang tersebar di 12 kecamatan. Terdiri dari 41.840 pemilih laki-laki, dan 38.130 pemilih perempuan,” ucap Ketua KPU Kabupaten Gumas Stepenson kepada Radar Sampit, Minggu (19/8) siang.

Dia menuturkan, jumlah DPT yang ditetapkan ini bertambah 549 pemilih dibandingkan dengan jumlah DPSHP untuk pemilu 2019 yang hanya sebanyak 79.421 pemilih. Disamping itu, juga ada penambahan satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) yakni di Kecamatan Kahayan Hulu Utara (Kahut).

”Pada rapat pleno DPSHP Pemilu 2019 lalu, jumlah TPS hanya 364 buah. Setelah kita melaksanakan rapat pleno DPT, ada tambahan satu TPS. Jadi total ada 365 TPS untuk pemilu tahun 2019,” tuturnya. Dari jumlah pemilih pemilu 2019 untuk laki-laki dan perempuan, lanjut dia, rinciannya Kecamatan Sepang sebanyak 5.267 pemilih, Mihing Raya 4.216 pemilih, Kurun 19.384 pemilih, Rungan Hulu 4.562 pemilih, Rungan 6.902 pemilih, Rungan Barat 4.445 pemilih.

Selanjutnya, Kecamatan Manuhing ada 6.484 pemilih, Manuhing Raya 4.091 pemilih, Tewah 13.262 pemilih, Kahayan Hulu Utara 5.437 pemilih, Damang Batu 3.221 pemilih, dan Miri Manasa 2.699 pemilih. ”Setelah penetapan DPT ini, kita minta kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk menyampaikannya ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) di desa,” tukasnya. (arm)

 

 

Upacara Bendera Digelar di Tiga Tempat

Upacara Bendera Digelar di Tiga Tempat

Upacara Bendera Digelar di Tiga Tempat

Gunung Mas – Dinas Badan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Gunung Mas menggelar Upacara bersama yang diselenggarakan di tiga tempat yakni, di Halaman GPU Damang Batu, Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah, Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah, Juamat (17/8/2018).

Dalam sambutan tertulis Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat mengatakan pada perayaan 73 Tahun Kemerdekaan RI kali ini terdapat 2 tema utama yang bersinergi yaitu “Energi” dan “Kerja” Tema “Energi” dimana dari identitas Asian Games XVIII yaitu “The Energy of Asia”. Sementara tema “Kerja” merupakan cerminan semangat dan upaya Pemerintah yang sekarang untuk perubahan Indonesia yang lebih baik.

“Wilayah Provinsi Kalimantan Tdengah saat ini telah memasuki musim kemarau sesuai perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geogfisika (BMKG) hingga Oktober 2018 mendatang. Musim kemarau tahun ini juga diprediksi lebih kering dibandingkan tahun 2016 dan tahun 2017 sehinhgga tingkat potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan akan semangkin tinggi,” jelasnya.

Menjaga kelestarian alam dalam rangka pembangunan berkelanjutan adalah bagian dari upaya memberi makna pada kemerdekaan. Konstitusi kita mengamanatkan bahwa sumber daya dan kekayaan alam yang telah diwariskan oleh para pendahulu, pejuang kemerdekaan kita, agar dimanfaatkan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia, bukan untuk dihancurkan atau dimusnahkan.

“Mari kita isi,. Memeriahkan dan hiasi kemerdekaan ini dengan tawa ceria anak-anak kita sehat jasmani dan rohani, dengan senyum dan tawa para orang tua yang dapat memenuhi kebutuhan anak istri, dengan gemerlap lampu penerang pada setiap rumah yang telah dialiri listrik,” terang Gubernur.

Press Release Bidang Pengelolaan Informasi Publik.

Meriahkan Gerak Jalan Tingkat Pelajar Sambut Hut RI Ke-73

Meriahkan Gerak Jalan Tingkat Pelajar Sambut Hut RI Ke-73

Meriahkan Gerak Jalan Tingkat Pelajar Sambut Hut RI Ke-73

Gunung Mas – Dalam rangka memeriahkan perayaan ulang tahun ke-73 kemerdekaan republik Indonesia tahun 2018, panitia mengadakan perlombaan gerak jalan antar sekolah di tingkat sekolah dasar (SD), Sekolah menengah pertama (SMP) Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang bertempat start/finis Taman kota Kuala Kurun, rabu (15/8/2018).

Bupati Gunung Mas dalam hal ini diwakili oleh Asisten III Agung, SE mengibarkan bendera start tanda dimulainya perlombaan gerak jalan antar sekolah, jumlah peserta regu SDN 18 regu baik putra maupun putri, SMP jumlah regu 37 baik putra maupun putri, SMA/SMK jumlah regu 15 baik putra maupun putri.

“Asisten III Agung, SE menjelaaskan, semangat anak-anak dalam rangka memeriahkan perayaan ulang tahun ke-73 kemerdekaan republik Indonesia (RI) tahun 2018 ini, persiapannya sangat baik dari sejak awal bulan agustus mereka selalu setia, baik guru pendamping, guru-guru pelatih maupun dari pihak dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olah Raga selalu mendampingi mereka dalam berlatih,” ungkap Agung, SE. Mereka inilah generasi muda kedepan sebagai tunas bangsa, yang bisa menjadi pemimpin masa depan bagi Negara yang kita cintai.

“Sementara itu, koordinator seksi olah raga dan lomba Drs. Yunika Simpei menyampaikan tujuan perlombaan gerak jalan antar sekolah ini, untuk membangun silaturahmi antar pelajar di Kabupaten Gunung Mas dan meningkatkan persaudaraan antara pelajar di tingkat SD, SMP, SMA/SMK,” jelasnya.

 

Press Release Bidang Pengelolaan Informasi Publik.

 

Jamin Kualitas Daging  Kurban, Pemerintah Terapkan Standar ASUH

Jamin Kualitas Daging Kurban, Pemerintah Terapkan Standar ASUH

Jamin Kualitas Daging  Kurban, Pemerintah Terapkan Standar ASUH

Jakarta, 15 Agustus 2018 – Hari Raya Idul Adha 1439 H akan jatuh pada 22 Agustus 2018. Semangat ummat muslim untuk beribadah dengan memperingati hari raya  Iedul Adha dan melaksanakan kurban meningkat. Perkiraan jumlah hewan kurban dilaporkan tahun ini mencapai 1.504.588 ekor, atau meningkat 5% dari tahun 2017. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) berinisiatif untuk membuat standarisasi hewan kurban dengan prinsip Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

Seiring dengan peningkatan jumlah hewan kurban, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman berharap kesadaran masyarakat akan pentingnya penjaminan kualitas hewan kurban juga meningkat. Kualitas kurban tidak saja terkait dengan hal transenden, tetapi juga terkait dengan aspek sosial. Karenanya, kesehatan hewan kurban serta keamanan dan kelayakan daging kurban (higienitas) juga ikut meningkat.

”Kesehatan hewan merupakan hal penting yang harus diperhatikan, peyediaan daging hewan yang sehat adalah tanggung jawab bersama, untuk itu kami menghimbau kepada seluruh masyarakat agar membeli daging kurban yang memenuhi standar kesehatan,” pinta Amran saat ditemui di kantornya, Selasa (14/8/2018).

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementan bekerja sama dengan pemerintah daerah Propinsi dan kabupaten Kota telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan teknis pemotongan hewan kurban sebagai upaya menghadirkan ternak terbaik berstandar ASUH bagi masyarakat Indonesia. 

Selain menjamin hewan kurban bebas penyakit zoonosis, yang berpotensi menular dari hewan ke manusia, fokus utama Kementan lainnya adalah memastikan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban agar memenuhi persyaratan syariat Islam dan kesejahteraan hewan. Selain itu, pendistribusian daging kurban yang memenuhi persyaratan higienis dan sanitasi, serta keamanan pangan tidak luput dari perhatian.

“Kami sudah perintahkan kepada seluruh dokter hewan dan petugas kesehatan yang bertugas untuk terus melakukan pengawasan hewan kurban, baik dari segi kesehatan, proses penyembelihan hingga pendistribusian,” tegas Amran.

Kementan juga terus melakukan sosialiasi terhadap masyarakat terkait program penataan pelaksanaan kurban nasional sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 114 /Permentan/PD.410/9/2014. Peraturan tersebut pada intinya memastikan bahwa pelaksanaan pemotongan hewan kurban di Indonesia semakin tertata dan memenuhi persyaratan teknis dalam rangka menjamin daging kurban yang akan dibagikan kepada masyarakat aman dan berkualitas. 

Secara detail, peraturan tersebut juga mengatur tentang persyaratan minimal yang harus dipenuhi mulai dari tempat penjualan hewan kurban, transportasi, tempat penampungan sementara, persyaratan lokasi yang akan dijadikan tempat pemotongan hewan kurban, tatacara penyembelihan hewan kurban, serta distribusi daging sesuai aspek teknis dan syariat Islam.

Sebagai langkah kongkrit untuk penerapan dilapangan, Kementan melakukan pembinaan dan pengawasan pemotongan hewan, diantaranya dengan memfasilitasi pembangunan Pilot Project Sarana Pemotongan Hewan Kurban. “Sejak 2016, pilot project ini sudah dilakukan di 5 wilayah DKI Jakarta salah satunya di Sekolah Al Azhar Sentra Primer Jakarta Timur, dan 12 lokasi lain di 12 Provinsi di Indonesia melalui alokasi dana APBN Tugas Pembantuan,” jelas Amran.

Selain itu, setiap tahunnya Kementan juga menyampaikan himbauan untuk peningkatan kewaspadaan terhadap penyakit zoonosis saat pelaksanaan hewan kurban kepada seluruh dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di seluruh provinsi/kabupaten/ kota. Untuk tahun ini melalui Surat Edaran Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan sudah diedarkan tertanggal 1 Agustus 2018.

Lebih lanjut Amran menegaskan bahwa saat ini telah menerjunkan Tim Terpadu Pemantauan Hewan Kurban untuk melaksanakan koordinasi dengan dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan di daerah tugas, lalu melaksanakan tugas pengawasan terhadap pelaksanaan teknis yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Tim ini pun berkewajiban melaporkan hasil, serta mendokumentasikan pelaksanaan pemantauan kurban.

“Tahun ini, kita kerahkan tim terdiri dari 2.698 orang petugas dari Pusat sampai daerah se Jabodetabek yang terdiri dari berbagai unsur, Pemerintah, organisasi profesi dan mahasiswa serta petugas kementerian agama,” papar Amran.

Untuk memaksimalkan hasil, Kementan mengajak berbagai pihak untuk ikut terlibat salah satunya dengan menggandeng Asosiasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Indonesia (ASKESMAVETI) untuk melaksanakan bimbingan teknis penataan kurban untuk Tim Pemantau Hewan Kurban. Selain itu, pembuatan video edukasi dan media sosialisasi lainnya juga dilakukan bekal masyarakat dalam advokasi penanganan hewan kurban, penyembelihan halal dan penanganan daging kurban yang higienis, serta pedoman kesejahteraan hewan kurban.

#KurbanKitaASUH

Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian