by Muhammad Fiqri Baihaqi | Aug 13, 2018 |
Gunung Mas – Indonesia sebentar lagi hanya menghitung hari dimana akan memperingati hari lahirnya NKRI yang jatuh pada tanggal 17 Agustus tahun 2018. Polres Gunung Mas bersama Jajarannya dan warga setempat, menyambut kemerdekaan dengan cara yang unik, yaitu mengibarkan bendera merah putih yang membentang menyebrangi sungai kahayan, tepatnya di taman kota kuala kurun Kabupaten Gunung Mas, senin (13/8/2018).

Pengibaran bendera Merah Putih ini bertujuan untuk saling gotong royong antara kepolisian RI, TNI, Pemerintah Kota dan warga masyarakat Gunung Mas untuk memperingati kemerdekaan dengan cara lain yang berbeda. Sebelum melakukan pengibaran bendera di sungai Kahayan pihak kepolisian dan warga Gunung Mas, melakukan proses membawa bendera sang saka Merah Putih menuju lokasi pengibaran yaitu daerah sungai Kahayan, mulai dari titik taman kota kuala kurun.

Bendera yang dikibarkan berukuran besar sepanjang 120 meter dan lebar 50 centimeter .untuk bisa mencapai seberang sungai Kahayan. bendera besar ini dibentangkan bersama – sama oleh Anggota POLRI, TNI, warga setempat dan pelajar SMU/ SLTP.

Pengibaran bendera di sungai Kahayan ini melibatkan Pemerintah Gunung Mas, tokoh masyarakat dan warga yang ikut serta dalam hal mengerti akan arti cinta bangsa dan menumbuhkan rasa kebersamaan dalam kehidupan berbangsa.

Perayaan seperti ini harus dijaga agar nanti para penerus tahu akan bagaimana nenek moyang kita merebut dan mempertahankan NKRI lewat perayaan, seperti ada cerita dan makna yang diharapkan bisa lebih mencintai bangsa dan Negara.

Press Release Bidang Pengelolaan Informasi Publik.
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Aug 13, 2018 |
Kuala Kurun – Polres Gunung Mas menggelar apel peresmian Kampung Merah Putih, Sabtu (11/8/2018). Sebagai pimpinan apel Kapolres Gunung Mas AKBP Yudi Yuliadin. Wilayah yang ditetapkan sebagai Kampung Merah Putih RT 003 RW 001 Kelurahan Tampang Tumbang Anjir, Kecamatan Kurun.
AKBP Yudi Yuliadin menyampaikan pembentukan Kampung Merah Putih bertujuan untuk mengingatkan akan sejarah bangsa, menumbuhkan rasa kebangsaan dan nasionalisme. “Serta penghormatan kepada para pendahulu kita yang telah berjuang untuk mewujudkan kemerdekaan NKRI,” terangnya. Setelah apel dilanjutkan dengan pelepasan balon peresmian Kampung Merah Putih.
Kemudian peninjauan lingkungan sekitar kampung dan bantuan sosial berupa renovasi/bedah rumah salah satu warga kurang mampu.
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Aug 7, 2018 |
Gunung Mas – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kurun mulai menerapkan Lima Hari Sekolah (LHS) pada tahun ajaran 2018/2019. Setelah dua minggu berjalan, sejumlah peserta didik di SMPN 1 Kurun menyatakan mulai menikmati penerapan LHS. “Awalnya memang berat, karena dari yang biasanya sekolah sampai siang, saat ini sampai sore. Namun setelah dua minggu berjalan, saya mulai menikmati LHS,” terang Ketua OSIS SMPN 1 Kurun, Elyn Maysa Arlin saat dibincangi di sekolah setempat, Selasa (7/8/2018).
Salah satu yang menyebabkan dirinya menikmati penerapan LHS adalah banyaknya waktu yang dilalui dengan berbagai kegiatan positif di sekolah. Kegiatan positif yang dimaksud adalah berbagai ekstra kurikuler (ekskul) yang dapat diikuti setiap hari Senin – Kamis, pada siang harinya. Senada, Elvina, Peserta didik kelas VIII turut mengakui bahwa awalnya penerapan LHS cukup memberatkan. Namun setelah dilalui, saat ini ia sudah terbiasa dengan penerapan LHS. Terkait makanan, ia membawa bekal makanan dari rumah, sehingga tidak memerlukan uang saku yang banyak di sekolah.
Rogas, Peserta didik kelas IX menyatakan bahwa banyak manfaat yang didapat dengan diterapkannya LHS. Saat enam hari sekolah, ia lebih banyak menghabiskan waktu luang dengan bermain smartphone. Setelah penerapan LHS, waktunya lebih banyak diisi dengan melakukan berbagai kegiatan positif di sekolah. Ronal, Peserta didik kelas VII mengakui bahwa pada awal penerapan LHS cukup merasa kelelahan. Namun setelah dijalani, ia merasa banyak manfaat yang didapat. Salah satunya adalah banyaknya piihan ekskul yang bisa diikuti. “Saya ikut ekskul Pramuka, PMR, Futsal, dan lainnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komite SMPN 1 Kurun Ev.Yakobus Ibrahim, M.Th mengatakan bahwa Komite mendukung penuh pelaksanaan LHS, apa lagi mengingat program ini berasal dari Pemerintah Pusat. “Pasti kita dukung, karena program ini tujuannya baik dalam dalam rangka meningkatkan kualitas Pendidikan di Gunung Mas,” katanya. Lainnya, Kepala SMPN 1 Kurun, Ina Marita, S.Pd, MM menyampaikan harapannya agar seluruh pihak mendukung pelaksanaan LHS di SMPN 1 Kurun. Dengan adanya dukungan dari seluruh pihak, ia yakin LHS dapat diterapkan dengan baik. “Sejauh ini sudah berjalan baik. Kami mohon dukungan dari seluruh pihak,” tandasnya. (ch)
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Aug 6, 2018 |
Gunung Mas – Dua desa di wilayah Kecamatan Rungan melakukan perpanjangan pendaftaran bakal calon kepala desa (balon kades) untuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 2018. Kedua desa tersebut adalah Linau dan Talangkah. “Ada empat desa di wilayah Kecamatan Rungan yang dijadwalkan melakukan Pilkades serentak 2019. Empat desa tersebut adalah Linau, Luwuk Langkuas, Parempei, dan Talangkah,” terang Camat Rungan, Osner Sagala kepada awak media, Minggu (5/8) malam.
Tahap pendaftaran balon kades sudah dibuka sejak 24 Juli hingga 3 Agustus lalu. Selama pembukaan pendaftaran, ada dua orang yang mendaftar di Parempei, dan lima orang mendaftar di Luwuk Langkuas. Hanya saja, hingga ditutupnya pendaftaran, tidak ada masyarakat yang mendaftarkan diri sebagai balon kades di Linau dan Talangkah.
Oleh sebab itu, Linau dan Talangkah akan melakukan perpanjangan pendaftararan balon kades. Perrpanjangan pendaftaran balon kades akan dimulai pada 5 – 7 September 2018 mendatang. “Bagi masyarakat yang ingin mencalon sebagai Kades di dua desa itu, kami minta sesegera mungkin melengkapi berkas yang diminta,” cetusnya. Dilanjutkan olehnya, berdasarkan monitoring Pemerintah Kecamatan Rungan, minat masyarakat Linau dan Talangkah untuk mencalonkan diri menjadi balon kades masih relatif rendah. Namun demikian, ia berharap pada tanggal 5 hingga 7 September 2018 mendatang akan ada masyarakat yang mendaftarkan diri sebagai balon kades di dua desa itu.
Ia pun berharap nantinya akan ada sejumlah masyarakat yang mendaftarkan diri sebagai balon kades di Linau dan Talangkah. “Minimal ada dua orang balon kades. Apabila yang mendaftar kurang dari dua orang, maka desa tersebut tidak dapat mengikuti Pilkades Serentak 2018 dan harus menunggu gelombang berikutnya,” tandasnya. ch
by Muhammad Fiqri Baihaqi | Aug 2, 2018 |
KUALA KURUN – Lancar proses perijinan merupakan salah satu cara menarik investor untuk menanamkan modalnya ke suatu daerah. Itulah yang dikatakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2018 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (26/7/2018). Pernyataan Jokowi ini dicermati secara baik oleh semua kepala daerah yang hadir termasuk Wakil Bupati Gunung Mas Rony Karlos S.Sos.
Rony Karlos mengatakan apa yang dikatakan Jokowi sangatlah tepat. Pasalnya, investor-investor yang akan menanamkan sahamnya di daerah terutama Gunung Mas selalu menanyakan bagaimana proses perijinannya. Apakah lancar ataukah tidak. ” Biasanya kalau lancar dan tidak mengalami hambatan, investor akan secepatnya menanamkan modalnya ke daerah tersebut. Dan mengenai Gunung Mas, saya melihat proses perijinannya sangat lancar sehingga sudah banyak pengusaha yang mau menanamkan modalnya,” ucap Rony Karlos.

Berbicara investor tentu tidak terlepas dari daerah yang akan dituju. Gunung Mas meskipun berusia remaja yakni 16 tahun sudah banyak dilirik investor. Hal ini menandakan kalau Gunung Mas merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi alam yang sangat potensial untuk dikelola, salah satunya adalah kelapa sawit atau lebih dikenal dengan cpo. Perkebunan kelapa sawit di Gunung Mas sangatlah banyak. Ini tentu saja memancing investor untuk menanamkan modalnya di sana. Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Gunung Mas, hingga Desember 2017 tercatat sudah ada 23 perusahaan besar swasta yang menanamkan modalnya di bidang kelapa sawit.
Selain perijinan, pembangunan infrastruktur juga menjadi acuan investor untuk menanamkan modalnya. ” Untuk itulah, saya bersama Bupati Arton S. Dohong giat membangun infrastruktur terutama jalan dan jembatan. Dengan adanya jalan dan jembatan, daerah yang terisolasi bisa terbuka sehingga perekonomian di Gunung Mas bisa berjalan dengan lancar,” ucap Rony Karlos. Perekonomian lancar di daerah inilah yang menurut Jokowi seperti dituturkan Rony Karlos mampu menekan laju inflasi sehingga bisa mencapai 3,5 persen pada tahun 2018. Selain perekonomian yang lancar, Jokowi juga menekankan untuk mengurangi impor dan meningkatkan ekspor. Sama seperti daerah lainnya, Rony akan menerapkannya juga di Kabupaten Gunung Mas.

Bersama SKPD terkait, Rony akan melakukan sosialisasi kepada para pengusaha besar dan Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berada di Gunung Mas untuk meningkatkan hasil produksinya sehingga bisa diekspor ke luar negeri. Terkait perdagangan antar daerah yang surplus dan defisit seperti disampaikan Jokowi. Rony menilai sangatlah bagus. Karena program ini bisa mengatasi ketidakstabilan harga yang belakangan ini sering terjadi di Indonesia.
Upaya Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam mempertemukan peternak dan pebisnis usaha telur dan ayam potong juga dinilai Rony sangat bagus. Karena terbukti efektif untuk mengurangi kenaikan harga telur dan daging ayam yang semakin tinggi. “Pemerintah Kabupaten Gumas juga akan melakukan langkah yang diambil Mendag. Tujuannya agar mengetahui kenapa harga ayam potong di Gumas mencapai lebih dari Rp.50.000,-. Jika sudah diketahui permasalahannya maka akan dicarikan solusinya untuk mengatasi permasalahan tersebut,” tutup Ronny. HHs/Adv